Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Tak Jatuh Setiap Hari meski Tengah Musim Penghujan, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 03/02/2024, 19:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Biasanya, wilayah yang memiliki pola hujan jenis ini mempunyai puncak musim hujan pada Maret dan Oktober.

Salah satu wilayah yang memiliki pola ekuatorial adalah Sumatera Utara, berikut kondisi curah hujannya:

  • Terjadi hujan hampir setiap hari: 12-14 hari
  • Hari hujan berurutan terpanjang: 5 hari
  • Hari tanpa hujan berurutan terpanjang: 9-11 hari.

Pola hujan lokal

Wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan yang berkebalikan dari pola monsunal dengan memiliki satu puncak musim hujan. Namun, biasanya wilayah yang dilanda pola hujan ini dikelilingi oleh wilayah pola hujan ekuatorial.

Wilayah dengan pola lokal umumnya mengalami puncak musim hujan di bulan Juli-Agustus.

Salah satu wilayah yang memiliki pola lokal adalah Sulawesi Tengah, berikut kondisi curah hujannya:

  • Terjadi hujan hampir setiap hari: 16-20 hari
  • Hari hujan berurutan terpanjang: 9-10 hari
  • Hari tanpa hujan berurutan terpanjang: 7 hari.

Baca juga: Ramai soal Tak Ada Badai yang Melintasi Garis Khatulistiwa, Ini Kata BMKG

Penyebab hujan tidak terjadi tiap hari meski musim hujan

Ardhasena menuturkan, kondisi wilayah yang tidak dilanda hujan setiap hari meski memasuki musim hujan dikarenakan faktor alami atmosfer.

“Dalam musim hujan, tidak berarti ada hujan setiap hari, tapi bisa ada jeda dalam hari-hari yang hujan,” ujarnya.

“Dikarenakan alamiahnya selalu demikian, atmosfer butuh waktu untuk ‘recharge’ siklus airnya,” lanjutnya.

Adapun siklus air adalah proses yang berkelanjutan dari air yang ada di Bumi kemudian menjadi hujan.

Siklus air ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.

Evaporasi adalah proses penguapan air yang ada di permukaan Bumi, termasuk dari daratan dan laut menuju ke atmosfer.

Sementara kondensasi adalah proses perubahan uap air di atmosfer menjadi partikel es yang kemudian menggumpal satu sama lain menjadi awan.

Kemudian, presipitasi adalah proses jatuhnya uap air berbentuk awan tersebut ke permukaan Bumi. Uap air yang jatuh bisa sebagai hujan dan salju.

Meski begitu, kata Ardhasena, jeda hari tanpa hujan di berbagai wilayah mempunyai jumlah yang berbeda-beda. Ia juga tidak memungkiri bahwa hujan bisa terjadi setiap hari.

"Bisa hujan setiap hari, dalam beberapa hari," ucap dia.

Baca juga: Viral, Video Hujan Es di Kompleks Candi Arjuna, Ini Penjelasan BMKG 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com