Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan antara Fobia dan Rasa Takut

Kompas.com - 26/01/2024, 20:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Fobia adalah rasa takut berlebihan terhadap sesuatu. Namun, ini berbeda dengan rasa takut normal pada umumnya.

Karena sama sama didasarkan pada ketakutan, beberapa orang masih menganggap fobia dan rasa takut sebagai hal yang sama.

Faktanya, fobia dan rasa takut adalah dua hal yang berbeda, meski keduanya bisa saling berkaitan.

Baca juga: Kisah Kharel yang Fobia Nasi Putih, Dipicu Mimpi yang Terjadi di Rumah Sakit


Lantas, apa perbedaan antara fobia dan rasa takut?

Apa itu rasa takut?

Rasa takut adalah emosi utama yang melibatkan respons biokimia universal dan respons emosional individu yang tinggi.

Rasa takut mengingatkan seseorang akan bahaya atau ancaman, baik secara fisik maupun psikologis. Oleh karena itu, ketakutan adalah bagian kehidupan yang normal dan sehat.

Dilansir dari laman Verywell Mind, rasa takut berperan penting dalam mencegah seseorang memasuki situasi berbahaya dan membantunya memutuskan kapan harus keluar dari situasi yang belum tentu baik.

Seseorang dalam kondisi normal, rasa takut dapat diatasi melalui nalar dan logika, bahkan dalam situasi yang menyebabkannya merasa sangat takut.

Baca juga: Awas, Fobia Bisa Menurun pada Anak, Kenali Cara Pencegahannya

Hal ini tidak mengambil alih kehidupan dan psikologis atau menyebabkan orang tersebut menjadi tidak rasional.

Rasa takut bisa didasarkan pada pengalaman negatif terhadap obyek atau keadaan yang membuat seseorang ketakutan.

Apa pun objek ketakutannya, Anda mungkin merasa tertekan atau tidak nyaman saat menghadapi obyek tersebut.

Namun, rasa takut yang Anda alami adalah hal normal dan tidak berlebihan, serta masih bisa menghadapinya dengan logis.

Dan kondisi ini, berbeda dengan ketakutan jika Anda mengalami fobia.

Baca juga: 5 Fobia Paling Aneh di Dunia, Ada Rasa Takut terhadap Toilet

Apa itu fobia?

Ilustrasi perbedaan fobia dan rasa takut.iStockphoto/Tero Vesalainen Ilustrasi perbedaan fobia dan rasa takut.

Fobia mengubah respons rasa takut yang normal menjadi sesuatu yang terus-menerus dan sulit atau bahkan tidak mungkin dikendalikan tanpa intervensi klinis.

Dikutip dari laman Medical News Today, fobia adalah salah satu jenis gangguan kecemasan yang menyebabkan seseorang mengalami ketakutan ekstrem dan tidak rasional terhadap suatu situasi, makhluk hidup, tempat, atau objek.

Istilah “fobia” sering digunakan untuk merujuk pada ketakutan terhadap satu pemicu tertentu, yang bisa berbeda-beda pada setiap orang.

Baca juga: 7 Fobia Paling Aneh di Dunia, Takut terhadap Pisang hingga Pakaian

Namun, ada tiga jenis fobia yang diakui oleh American Psychiatric Association (APA), yaitu:

  • Fobia spesifik, yakni ketakutan yang intens dan tidak rasional terhadap pemicu tertentu.
  • Fobia sosial (kecemasan sosial), ketakutan mendalam akan penghinaan di depan umum dan dikucilkan atau dihakimi oleh orang lain dalam situasi sosial.
  • Agoraphobia, yakni ketakutan akan situasi yang sulit untuk dihindari jika seseorang mengalami kepanikan yang ekstrem, seperti berada di dalam lift atau berada di luar rumah.

Fobia spesifik dikenal sebagai fobia sederhana karena dapat dikaitkan dengan penyebab yang dapat diidentifikasi dan mungkin tidak sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan fobia sosial dan agorafobia dikenal sebagai fobia kompleks karena pemicunya sulit dikenali.

Orang dengan fobia kompleks juga lebih sulit menghindari pemicunya, seperti fobia keluar rumah atau berada di tengah keramaian.

Baca juga: Ramai soal Emetophobia, Fobia Apa Itu?

Perbedaan fobia dan rasa takut

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa fobia dan rasa takut adalah dua kondisi yang berbeda. Meskipun keduanya saling terkait.

Rasa takut adalah respon umum setiap orang akan bahaya atau sesuatu yang dianggap sebagai ancaman, sedangkan fobia adalah ketakutan yang berlebihan dan tidak rasional.

Jadi, meskipun fobia memang melibatkan rasa takut, baik terhadap suatu objek, situasi, atau konsep, rasa takut biasa umumnya tidak akan mencapai tingkat fobia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com