Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Suku Paling Terisolasi di Bumi, Ada dari Indonesia?

Kompas.com - 19/01/2024, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Salah seorang jurnalis asal Inggris Benedict Allen menyatakan, masyarakat modern harus mengikuti prosesi ritual yang panjang dan melelahkan lebih dulu untuk bisa tinggal bersama dengan suku Yaifo.

Hal ini yang kemudian menjadikan suku Yaifo sebagai salah satu masyarakat paling terpencil di dunia.

Moxihatetema, Brasil

Dikutip dari Discover Magazine, suku Moxihatetema termasuk salah satu suku terisolasi yang terletak di Brasil.

Suku yang hanya terdiri dari sekitar 100 orang ini memilih untuk memisahkan diri dari orang luar dan suku-suku lainnya.

Salah satu alasannya karena keberadaan mereka juga sering kali mendapat ancaman dari luar, seperti penambang emas ilegal, yang operasinya menimbulkan kerusakan lingkungan dan ekosistem alam.

Baca juga: Permohonan Dikabulkan, Mengapa Suku Baduy Minta Sinyal Internet di Wilayahnya Dihapus?

Mashco-Piro, Peru

Ada banyak suku yang belum terjangkau dunia luar di Amazon, Peru, salah satunya suku Mashco-Piro.

Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, sekitar 600-800 anggota suku ini diketahui mulai memberanikan diri untuk melakukan kontak dengan orang luar.

Ada yang meminta makanan, bantuan, hingga hanya sekedar menunjukkan diri.

Seiring berjalannya waktu, keberadaan masyarakat suku Mashco-Piro semakin terancam karena adanya operasi pembakaran liar di tanah mereka.

Ayoreo, Paraguay

Suku Ayoreo berasal dari Gran Chaco, hutan luas yang juga mengalami laju deforestasi (penggundulan hutan) tercepat di dunia.

Suku bangsa Amerika Selatan ini dianggap sebagai kelompok masyarakat adat terakhir yang belum tersentuh di Amerika, di luar lembah Amazon.

Sama seperti suku Mashco-Piro, tanah milik suku Ayoreo juga mulai rusak akibat operasi penebangan kayu, penggembalaan, dan pembangunan.

Akibatnya, beberapa masyarakat dari suku Ayoreo mulai melakukan kontak dengan dunia luar pada 2004.

Selama beberapa dekade, para pemimpin suku telah bekerja sama dengan organisasi-organisasi hak asasi manusia untuk mendapatkan kembali kepemilikan tanah mereka.

Meski, perjuangan itu sangat terjal dan lambat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com