Salah seorang jurnalis asal Inggris Benedict Allen menyatakan, masyarakat modern harus mengikuti prosesi ritual yang panjang dan melelahkan lebih dulu untuk bisa tinggal bersama dengan suku Yaifo.
Hal ini yang kemudian menjadikan suku Yaifo sebagai salah satu masyarakat paling terpencil di dunia.
Dikutip dari Discover Magazine, suku Moxihatetema termasuk salah satu suku terisolasi yang terletak di Brasil.
Suku yang hanya terdiri dari sekitar 100 orang ini memilih untuk memisahkan diri dari orang luar dan suku-suku lainnya.
Salah satu alasannya karena keberadaan mereka juga sering kali mendapat ancaman dari luar, seperti penambang emas ilegal, yang operasinya menimbulkan kerusakan lingkungan dan ekosistem alam.
Baca juga: Permohonan Dikabulkan, Mengapa Suku Baduy Minta Sinyal Internet di Wilayahnya Dihapus?
Ada banyak suku yang belum terjangkau dunia luar di Amazon, Peru, salah satunya suku Mashco-Piro.
Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, sekitar 600-800 anggota suku ini diketahui mulai memberanikan diri untuk melakukan kontak dengan orang luar.
Ada yang meminta makanan, bantuan, hingga hanya sekedar menunjukkan diri.
Seiring berjalannya waktu, keberadaan masyarakat suku Mashco-Piro semakin terancam karena adanya operasi pembakaran liar di tanah mereka.
Suku Ayoreo berasal dari Gran Chaco, hutan luas yang juga mengalami laju deforestasi (penggundulan hutan) tercepat di dunia.
Suku bangsa Amerika Selatan ini dianggap sebagai kelompok masyarakat adat terakhir yang belum tersentuh di Amerika, di luar lembah Amazon.
Sama seperti suku Mashco-Piro, tanah milik suku Ayoreo juga mulai rusak akibat operasi penebangan kayu, penggembalaan, dan pembangunan.
Akibatnya, beberapa masyarakat dari suku Ayoreo mulai melakukan kontak dengan dunia luar pada 2004.
Selama beberapa dekade, para pemimpin suku telah bekerja sama dengan organisasi-organisasi hak asasi manusia untuk mendapatkan kembali kepemilikan tanah mereka.
Meski, perjuangan itu sangat terjal dan lambat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.