Di sisi lain, ilmuwan di Pusat Bioteknologi Nasional (CNB-CSIC) Spanyol, Luis Montoliu, yang tidak terlibat penelitian terbaru menyampaikan, keberhasilan kloning kedua spesies monyet di China menunjukkan dua hal.
"Pertama, kloning primata bisa dilakukan. Kedua, yang tidak kalah penting, sangat sulit untuk berhasil melakukan eksperimen ini dengan efisiensi yang rendah," katanya.
Dia menambahkan, rendahnya tingkat keberhasilan proses reproduksi ini menunjukkan bahwa kloning manusia bukan hanya tidak diperlukan dan diperdebatkan.
Melainkan, menurutnya, jika dicoba, kloning manusia akan sangat sulit dan tidak dapat dibenarkan secara etika.
Lu pun menyampaikan, kloning terhadap manusia tidak dapat diterima.
"Kloning reproduksi manusia sama sekali tidak dapat diterima," tandas Lu.
Baca juga: Ilmuwan Menduga Spesies Manusia Purba Mungkin Masih Ada di Pulau Flores
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.