Di sisi lain, Lukman menilai serangan dari tentara AS ke kelompok Houthi di Laut Merah yang dinamai Operation Prosperity Guardian akan memengaruhi situasi politik dunia.
"Ini sedikit banyak menghasilkan kebingungan di Arab Saudi yang mau tidak mau harus mengambil stance atau position statement secepatnya untuk menjaga kestabilan di kawasan tersebut," terang dia.
Sebagai catatan, Arab Saudi termasuk negara yang berada di sepanjang pesisir Laut Merah dekat dengan Yaman.
Serangan di Laut Merah akan meningkatkan risiko konflik bagi Arab Saudi. Negara itu telah sepakat dengan Houthi untuk menarik tentaranya dari Yaman.
"Dari kacamata Indonesia juga harus mewaspadai domino effect dari penyerangan AS dan sekutunya ke Yaman," lanjutnya.
Menurut dia, konflik di Laut Merah akan menunda keluar-masuknya kapal kargo menuju Asia Tenggara.
Selain itu, posisi dan sikap netral negara-negara ASEAN serta Australia di jalur pelayaran ini juga dapat terusik.
Oleh karena itu, Lukman mengatakan, Indonesia perlu menyampaikan pernyataan resmi sebagai respons awal atas situasi yang terjadi di Laut Merah.
Dia juga menyarankan pemerintah untuk mencari opsi atau barang substitusi dari komoditas-komoditas yang pengirimannya melalui Laut Merah akan terganggu akibat konflik yang tengah berlangsung.
Opsi negara produsen atau barang substitusi lain dibutuhkan agar kebutuhan domestik Indonesia tetap terpenuhi meskipun jalur pelayaran di Laut Merah menuju Indonesia terganggu.
"Participative war juga wajib diwaspadai Indonesia karena ada beberapa negara tetangga Indonesia yang saat ini sedang ikut membantu AS menyerang Yaman," imbuh Lukman.
Baca juga: Eskalasi Konflik Laut Merah di Yaman, Kemenlu: WNI dalam Kondisi Baik dan Aman
Sehari setelah konflik AS-Inggris dan Houthi Yaman memanas di Laut Merah, harga-harga sudah mengalami kenaikan.
Diberitakan ABC News (13/1/2024), harga minyak dunia melonjak 3 persen karena ketakutan keterbatasan komoditas tersebut akibat ketegangan di Laut Merah.
Perusahaan pelayaran skala besar juga mulai mengalihkan perjalanan ke rute alternatif. Akibatnya, waktu perjalanan bertambah 30 persen. Ini membuat pasokan kapal dibatasi.
Tarif pengiriman yang meningkat, keterbatasan kapal yang tersedia untuk rute pelayaran lebih jauh, serta jalur yang macet juga berpotensi terjadi.
Selain itu, harga-harga barang impor dari Eropa ke Asia dan sebaliknya diperkirakan akan meningkat akibat konflik di Laut Merah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.