Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS-Inggris dan Houthi Yaman Saling Serang di Laut Merah, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Kompas.com - 14/01/2024, 20:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Indonesia perlu waspada

Di sisi lain, Lukman menilai serangan dari tentara AS ke kelompok Houthi di Laut Merah yang dinamai Operation Prosperity Guardian akan memengaruhi situasi politik dunia.

"Ini sedikit banyak menghasilkan kebingungan di Arab Saudi yang mau tidak mau harus mengambil stance atau position statement secepatnya untuk menjaga kestabilan di kawasan tersebut," terang dia.

Sebagai catatan, Arab Saudi termasuk negara yang berada di sepanjang pesisir Laut Merah dekat dengan Yaman.

Serangan di Laut Merah akan meningkatkan risiko konflik bagi Arab Saudi. Negara itu telah sepakat dengan Houthi untuk menarik tentaranya dari Yaman.

"Dari kacamata Indonesia juga harus mewaspadai domino effect dari penyerangan AS dan sekutunya ke Yaman," lanjutnya.

Menurut dia, konflik di Laut Merah akan menunda keluar-masuknya kapal kargo menuju Asia Tenggara.

Selain itu, posisi dan sikap netral negara-negara ASEAN serta Australia di jalur pelayaran ini juga dapat terusik.

Oleh karena itu, Lukman mengatakan, Indonesia perlu menyampaikan pernyataan resmi sebagai respons awal atas situasi yang terjadi di Laut Merah.

Dia juga menyarankan pemerintah untuk mencari opsi atau barang substitusi dari komoditas-komoditas yang pengirimannya melalui Laut Merah akan terganggu akibat konflik yang tengah berlangsung.

Opsi negara produsen atau barang substitusi lain dibutuhkan agar kebutuhan domestik Indonesia tetap terpenuhi meskipun jalur pelayaran di Laut Merah menuju Indonesia terganggu.

"Participative war juga wajib diwaspadai Indonesia karena ada beberapa negara tetangga Indonesia yang saat ini sedang ikut membantu AS menyerang Yaman," imbuh Lukman.

Baca juga: Eskalasi Konflik Laut Merah di Yaman, Kemenlu: WNI dalam Kondisi Baik dan Aman

Harga minyak dan biaya kapal sudah naik

Sehari setelah konflik AS-Inggris dan Houthi Yaman memanas di Laut Merah, harga-harga sudah mengalami kenaikan.

Diberitakan ABC News (13/1/2024), harga minyak dunia melonjak 3 persen karena ketakutan keterbatasan komoditas tersebut akibat ketegangan di Laut Merah.

Perusahaan pelayaran skala besar juga mulai mengalihkan perjalanan ke rute alternatif. Akibatnya, waktu perjalanan bertambah 30 persen. Ini membuat pasokan kapal dibatasi.

Tarif pengiriman yang meningkat, keterbatasan kapal yang tersedia untuk rute pelayaran lebih jauh, serta jalur yang macet juga berpotensi terjadi.

Selain itu, harga-harga barang impor dari Eropa ke Asia dan sebaliknya diperkirakan akan meningkat akibat konflik di Laut Merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Sepanjang Mei, Ada 4 Aturan Baru Pemerintah yang Tuai Kegaduhan Publik

Sepanjang Mei, Ada 4 Aturan Baru Pemerintah yang Tuai Kegaduhan Publik

Tren
Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Tren
Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com