Sama dengan lainnya, golongan darah ini juga bisa diwariskan.
Hal ini terjadi karena adanya mutasi pada gen RHCE yang diwarisi dari masing-masing orangtua.
Baca juga: Studi Ungkap Golongan Darah Ini Lebih Rentan Terserang Stroke di Usia Muda
Meskipun istimewa, terdapat berbagai risiko komplikasi bagi pemilik golongan darah golden blood, dilansir dari Medicine Net.
Pemilik golingan darah golden blood akan mengalami anemia hemolitik sedang sejak lahir.
Hal ini akan menyebabkan kerusakan sel darah merah lebih cepat, sehingga membuat kadar hemoglobin rendah.
Apabila tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini menyebabkan penderitanya terlihat pucat dan kelelahan.
Baca juga: Benarkah Konsumsi Makanan Perlu Menyesuaikan Golongan Darah?
Orang dengan golden blood akan menghadapi tantangan selama melakukan transfusi darah.
Jika darah orang tersebut terkena antigen Rh (protein pada permukaan sel darah merah) dari darah orang lain, mereka akan segera membentuk autoantibodi yang sesuai.
Kondisi ini juga akan meningkatkan risiko terjadinya reaksi transfusi darah yang parah.
Ibu yang memiliki Rh nol dengan bayi memiliki Rh-positif, darahnya menjadi lebih sensitif. Karena itu, darah ibu akan menghasilkan protein pelindung.
Protein pelindung ini akan menjadi antibodi dan berisiko bagi janin yang dikandungnya.
Ibu yang memiliki golongan darah golden blood dapat meningkaykan risiko keguguran dan harus melakukan aborsi.
Baca juga: Benarkah Golongan Darah O Harus Mengurangi Konsumsi Kopi agar Tak Terjadi Pengentalan Darah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.