Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal "Golden Blood", Golongan Darah Paling Langka yang Hanya Dimiliki 43 Orang di Dunia

KOMPAS.com - Secara umum, manusia memiliki empat jenis golongan darah, yaitu O, A, B, dan AB.

Dari keempat golongan darah tersebut, golongan darah AB merupakan jenis yang langka, dilansir dari Kemenkes.

Di Indonesia, dari total 274 juta penduduk, hanya ada sekitar 3 juta orang dengan golongan darah AB.

Namun, ada jenis golongan darah lain di dunia yang lebih langka daripada golongan darah AB, yakni golden blood.

Lantas, apa itu golden blood?

Mengenal golden blood

Secara ilmiah, golongan darah paling langka dikenal sebagai Rhnull (Rhesus null) atau sering disebut sebagai golden blood atau darah emas, dikutip dari IFL Science.

Golongan darah ini sangat langka dan hanya dimiliki oleh kurang dari 50 orang di seluruh dunia.

Pemilik jenis golongan darah golden blood tidak memiliki antigen Rhesus (Rh) yang dimiliki keempat golongan darah lain.

Orang dengan golongan darah ini tidak memiliki atau mengalami mutasi gen untuk membangun protein, sehingga mereka kekurangan semua protein tersebut.

Sama seperti golongan darah lain, pemilik golden blood bisa menyumbangkan darahnya untuk manusia yang lain.

Bahkan, mereka dapat mendonorkannya kepada siapa pun yang membutuhkannya.

Keistimewaan ini terjadi karena pemilik golden blood memiliki Rh nol dan tidak memiliki antigen umum.

Penemuan golongan darah golden blood

Kasus golden blood pertama kali teridentifikasi pada 1961 pada seorang wanita asal Australia.

Setelah itu, berbagai kasus pemilik golden bloon terus ditemukan. Ilmuwan memperkirakan, sekitar 1 dari 6 juta orang mengidap kelainan ini di seluruh dunia.

Namun, tidak ada yang mengetahui secara pasti pemilik golongan darah ini. Namun hingga sekarang, hanya ada 43 kasus yang terkonfirmasi.

Sama dengan lainnya, golongan darah ini juga bisa diwariskan.

Hal ini terjadi karena adanya mutasi pada gen RHCE yang diwarisi dari masing-masing orangtua.

Meskipun istimewa, terdapat berbagai risiko komplikasi bagi pemilik golongan darah golden blood, dilansir dari Medicine Net.

1. Anemia hemolitik ringan hingga sedang

Pemilik golingan darah golden blood akan mengalami anemia hemolitik sedang sejak lahir.

Hal ini akan menyebabkan kerusakan sel darah merah lebih cepat, sehingga membuat kadar hemoglobin rendah.

Apabila tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini menyebabkan penderitanya terlihat pucat dan kelelahan.

2. Tantangan saat transfusi darah

Orang dengan golden blood akan menghadapi tantangan selama melakukan transfusi darah.

Jika darah orang tersebut terkena antigen Rh (protein pada permukaan sel darah merah) dari darah orang lain, mereka akan segera membentuk autoantibodi yang sesuai.

Kondisi ini juga akan meningkatkan risiko terjadinya reaksi transfusi darah yang parah.

3. Ketidakcocokan Rh selama kehamilan

Ibu yang memiliki Rh nol dengan bayi memiliki Rh-positif, darahnya menjadi lebih sensitif. Karena itu, darah ibu akan menghasilkan protein pelindung.

Protein pelindung ini akan menjadi antibodi dan berisiko bagi janin yang dikandungnya.

Ibu yang memiliki golongan darah golden blood dapat meningkaykan risiko keguguran dan harus melakukan aborsi.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/08/180000865/mengenal-golden-blood-golongan-darah-paling-langka-yang-hanya-dimiliki-43

Terkini Lainnya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke