Sebelum menjadi walikota, Lee Jae-myung pernah membangun Pusat Medis Kota Seongnam.
Setelah menjabat, dia membuat kebijakan moratorium atau penundaan pembayaran utang oleh pemerintah Seongnam.
Kebijakan ini dibuat karena menurutnya keuangan kota rusak akibat pemerintah rela berutang demi pembangunan.
Setelah itu, dia mengenalkan tiga kebijakan kesejahteraan yang utama, termasuk seragam sekolah gratis, pusat perawatan publik pascakelahiran, dan dividen atau penghasilan remaja.
Dia juga terlibat dalam pemakzulan mantan Presiden Park Geun-hye yang terkena kasus korupsi.
Namun, Lee Jae-myung juga tidak luput dari permasalahan dalam karier politiknya.
Dilansir dari Kompas.id, Lee saat ini tengah menjalani persidangan dalam kasus dugaan suap pada sebuah proyek pembangunan saat dia menjabat walikota Seongnam.
Lee menepis tuduhan menerima suap dan menyatakan dirinya tidak bersalah. Dia menyebut dakwaan itu sebagai ”fiksi” dan ”konspirasi politik”.
Meski begitu, Lee Jae-myung diyakini akan maju lagi di pemilu presiden 2027. Dia termasuk calon yang kuat dan memiliki dukungan suara tinggi di antara masyarakat Korea Selatan.
Presiden Yoon Suk Yeol mengecam serangan terhadap Lee Jae-myung. Dia menyatakan ikut prihatin atas insiden tersebut dan berharap atas kesembuhannya segera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.