"Agar protein non-heme mudah diserap tubuh, maka dibutuhkan zat enhancer, yaitu asam ascorbat (vitamin C) salah satunya," terang Toto.
Enhancer merupakan jenis makanan yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi, dan buah durian adalah salah satu makanan dengan kandungan vitamin C-nya cukup tinggi.
"Sehingga, saat dikonsumsi bersama dengan nasi, ini menjadi sangat baik untuk mencukupi kebutuhan zat gizinya," imbuhnya.
Baca juga: Jangan Terlalu Banyak, Ini Batas Aman Makan Durian dalam Sehari
Selain itu, Toto menambahkan, meskipun durian mengandung gula dan karbohidrat, namun keduanya tergolong dalam indeks glikemik yang rendah.
Makanan dengan indeks glikemik rendah adalah makanan yang akan dicerna oleh tubuh secara perlahan. Dalam hal ini, makanan tersebut tidak menyebabkan kadar gula darah naik secara drastis.
Oleh karena itu, Toto menyarankan supaya memakan durian dalam keadaan segar tanpa diolah terlebih dahulu untuk mendapatkan nilai gizinya.
"Bila dimakan segar, kandungan vitamin pada durian tidak rusak, berbeda bila dimasak, bisa menghilangkan vitaminnya," ucap dia.
Namun demikian, perlu diperhatikan pula terkait porsi makannya agar tidak berlebih.
"Porsinya sesuaikan dengan kemampuan individu, tapi kalau menurut hasil Widyakarya 2014 adalah 100-200 gram per hari," lanjutnya
Sebagai informasi, Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi merupakan forum ilmiah yang diselenggarakan untuk membahas masalah pangan dan gizi dengan melibatkan instansi kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.