Menurutnya, langit di Yogyakarta terlihat bolong karena cone of silence atau kerucut keheningan.
Cone of silence terjadi karena radar cuaca secara umum tidak melakukan scanning hingga elevasi 90 derajat karena secara teknis tidak efisien dan efektif pengamatannya.
"Oleh karenanya, pada gambar citra radar dan cuaca sering disebut adanya daerah di dekat radar yang tidak bisa diamati yang disebut con of silence," jelas Warjono dalam keterangannya kepada Kompas.com, Sabtu (9/12/2023).
Baca juga: Saat Hujan Salju di Jerman Bekukan Pesawat dan Lumpuhkan Bandara..
Lebih lanjut, Warjoni menerangkan cara kerja radar yang menyebabkan citra langit di Yogyakarta terlihat bolong.
Ia menyampaikan, radar cuaca bekerja dengan melepaskan sinyal pulsa berupa gelombang elektromagnetik pada suatu frekuensi microwave ke atmosfer.
Ketika sinyal pulsa mengenai suatu obyek atau target di atmosfer, sebagian senyawa pulsa tersebut dipantulkan kembali ke sistem penerima di radar.
"Sinyal yang kembali setelah menabrak obyek di atmosfer kemudian disebut sebagai reflectivity," terang Warjono.
"Besaran reflectivity tergantung dari parameter fisis dari objek seperti ukuran bentuk orientasi komposisi dan lain sebagainya," sambungnya.
Baca juga: Spesifikasi F-22 Raptor, Jet Tempur Siluman yang Bisa Hindari Radar
Warjono mengatakan, energi yang diterima kembali oleh radar kemudian dianalisis oleh komputer untuk menentukan lokasi dan intensitas hujan.
Energi tersebut juga digunakan untuk menentukan informasi lain, seperti arah dan kecepatan angin.
"Seluruh informasi tersebut kemudian dipetakan di komputer dalam bentuk gambar," jelas Warjono.
Ia menuturkan, diperlukan sebuah alat yang terpasang pada radar yang disebut transmitter dan receiver untuk memancarkan sinyal pulsa ke obyek di atmosfer dan menerima sinyal balik dari obyek.
Sinyal pulsa tersebut akan melalui sebuah antena berbentuk parabola yang akan berputar 360 derajat.
Kemudian, antena akan melakukan perubahan elevasi setelah menjalankan satu putaran penuh.
Baca juga: 16 Wilayah Masuk Kategori Kurang Hujan Terpanjang hingga Akhir November 2023, Mana Saja?