Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warganet Sebut Langit "Bolong" di Yogyakarta Sebabkan Cuaca Gerah, Ini Penjelasan BMKG

KOMPAS.com - Media sosial X diramaikan dengan foto langit di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tampak bolong pada radar.

Foto tersebut salah satunya diunggah oleh akun X @merapi*** pada Jumat (8/12/2023) dan sudah ditayangkan sebanyak 267.100 kali.

Dalam foto yang beredar, awan tampak tidak berada di atas Yogyakarta yang membuat langit tampak bolong.

Awan justru berada di sekitar Yogyakarta, seperti Purworejo, Salatiga, Magelang, dan Wonogiri.

"Radar Yogyakarta saat ini," tulisnya.

Komentar warganet

Warganet yang mengetahui awan Yogyakarta tampak bolong pada radar kemudian mengaitkan foto ini dengan cuaca panas yang terjadi beberapa hari ke belakang.

Menurut akun @kusmiatun***, Yogyakarta hanya diguyur hujan selama tiga hari.

Setelah itu, Yogyakarta dilanda cuaca panas yang membuat kondisi menjadi gerah.

"Jogja udane muk 3dino ,saiki ws panas mnh kemetip syumuk ra karuan mendunge muk lewat," cuitnya.

Sementara itu, akun @ryu*** juga mengutarakan hal yang tidak jauh berbeda. Ia menyebutkan, hujan sudah tidak melewati Yogyakarta.

"Udan e wegah liwat jogja, mergo mesakne karo aku mantrolan nganggo mantrol plastik min," katanya.

"Monmaap, pantesan panas dan sumuk berhari2," timpal akun yang lain.

Lantas, mengapa citra awan di Yogyakarta pada radar tampak bolong?

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono buka suara mengenai beredarnya foto langit di Yogyakarta yang tampak bolong pada radar tersebut.

Menurutnya, langit di Yogyakarta terlihat bolong karena cone of silence atau kerucut keheningan.

Cone of silence terjadi karena radar cuaca secara umum tidak melakukan scanning hingga elevasi 90 derajat karena secara teknis tidak efisien dan efektif pengamatannya.

"Oleh karenanya, pada gambar citra radar dan cuaca sering disebut adanya daerah di dekat radar yang tidak bisa diamati yang disebut con of silence," jelas Warjono dalam keterangannya kepada Kompas.com, Sabtu (9/12/2023).

Cara kerja radar cuaca

Lebih lanjut, Warjoni menerangkan cara kerja radar yang menyebabkan citra langit di Yogyakarta terlihat bolong.

Ia menyampaikan, radar cuaca bekerja dengan melepaskan sinyal pulsa berupa gelombang elektromagnetik pada suatu frekuensi microwave ke atmosfer.

Ketika sinyal pulsa mengenai suatu obyek atau target di atmosfer, sebagian senyawa pulsa tersebut dipantulkan kembali ke sistem penerima di radar.

"Sinyal yang kembali setelah menabrak obyek di atmosfer kemudian disebut sebagai reflectivity," terang Warjono.

"Besaran reflectivity tergantung dari parameter fisis dari objek seperti ukuran bentuk orientasi komposisi dan lain sebagainya," sambungnya.

Warjono mengatakan, energi yang diterima kembali oleh radar kemudian dianalisis oleh komputer untuk menentukan lokasi dan intensitas hujan.

Energi tersebut juga digunakan untuk menentukan informasi lain, seperti arah dan kecepatan angin.

"Seluruh informasi tersebut kemudian dipetakan di komputer dalam bentuk gambar," jelas Warjono.

Ia menuturkan, diperlukan sebuah alat yang terpasang pada radar yang disebut transmitter dan receiver untuk memancarkan sinyal pulsa ke obyek di atmosfer dan menerima sinyal balik dari obyek.

Sinyal pulsa tersebut akan melalui sebuah antena berbentuk parabola yang akan berputar 360 derajat.

Kemudian, antena akan melakukan perubahan elevasi setelah menjalankan satu putaran penuh.

Radar lakukan scanning cuaca

Pada saat radar bergerak, alat tesebut akan melakukan scanning fenomena cuaca di atmosfer.

Pada umumnya scanning dilakukan dari alokasi 0,5 derajat hingga 19,5 derajat.

Namun, tidak menutup kemungkinan scanning disesuaikan dengan kebutuhan prakirawan cuaca sesuai dengan kondisi musim di suatu wilayah .

Warjono mengatakan, radar umumnya tidak melakukan scanning hingga elevasi 90 derajat karena secara teknis tidak efisien dan efektif pengamatannya.

Karena alasan itulah langit Yogyakarta tampak bolong yang kemudian dikait-kaitkan oleh warganet dengan terjadinya cuaca panas.

Hal tersebut, kata Warjono, sesuai dengan teori cone of silence sehingga radar hanya dapat mendeteksi awan menengah sampai pada radius kurang lebih 20 kilometer dari pusat radar.

"Adanya daerah di dekat Radar yang tidak bisa diamati yang disebut cone of silence. Meskipun terdapat awan menengah yang cukup tebal di atasnya," ungkap Warjono.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/09/133500765/warganet-sebut-langit-bolong-di-yogyakarta-sebabkan-cuaca-gerah-ini

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke