Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Olivia Smith, Alami Paru-paru Kolaps hingga Menyusut 80 Persen

Kompas.com - 02/12/2023, 21:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang wanita di London, Inggris bernama Olivia Smith (22) menderita paru-paru kolaps dan mengalami penyusutan hingga 80 persen.

Sayangnya, petugas kesehatan di rumah sakit yang memeriksanya sempat ceroboh karena menganggap paru-paru Smith baik-baik saja.

Secara medis, paru-paru kolaps biasanya disebut dengan istilah pneumotoraks.

Baca juga: Kisah Paul, Manusia yang Hidup Menggunakan Paru-paru Besi Selama 70 Tahun

Kronologi kejadian

Kejadian ini bermula ketika Smith merayakan ulang tahun temannya di Shoreditch, Inggris pada 21 Oktober 2023.

Tak lama setelah memesan koktail, ia merasa rasa sakit secara tiba-tiba karena paru-parunya kolaps.

“Saya mengirim pesan ke pacar saya yang berada di ujung meja dan mengatakan bahwa saya 70 persen yakin paru-paru saya sudah kolaps, tetapi saya tidak akan memberi tahu siapa pun,” kata Smith dikutip dari Daily Mail.

“Kami bersama 20 orang, dan saya tidak ingin semua teman saya panik atau berpikir saya melebih-lebihkan,” lanjutnya.

Smith pun segera keluar dari acara pesta dan menuju pusat perawatan darurat Queen's Hospital di Romford, London.

Ia kemudian menjalani rontgen untuk mengetahui apa yang terjadi pada paru-parunya.

Baca juga: Susu Beruang dan Kelapa Muda Disebut Bisa Bersihkan Paru dan Pengaruhi Hasil MCU, Benarkah?

Semula dianggap tidak bermasalah

Setelah menunggu tiga jam, seorang petugas yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan, tidak ada tanda paru-parunya kolaps pada hasil rontgen.

Petugas itu juga menyarankan Smith untuk pulang dan hanya kembali jika rasa sakitnya semakin parah.

Smith sebenarnya tidak yakin dan terkejut dengan apa yang dikatakan oleh petugas tersebut.

“Tidak ada gunanya mencoba memenangkan perdebatan, dan saya bahkan tidak bisa berbicara dengan baik,” terangnya.

Terlebih, saat itu rumah sakit sedang ramai dan banyak yang mengantre setelahnya.

“Saya memakai riasan wajah dan saya berdiri dengan tegap. Saya pikir dia hanya ingin menyingkirkan saya,” jelasnya.

Baca juga: Kisah Penerjun Payung Joan Murray, Jatuh dari Ketinggian 4.400 Meter, Selamat berkat Gerombolan Semut Api

Setelah itu, ia mencoba bertanya kepada petugas tersebut, tetapi tidak mendapatkan jawaban.

Tak ingin menimbulkan masalah, ia meninggalkan rumah sakit dan mengambil hasil rontgen paru-parunya.

Ketika sampai di rumah, Smith terkejut karena petugas medis ternyata mengabaikan tanda-tanda yang jelas bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan paru-parunya.

“Sudah jelas bagi setiap dokter. Itu jelas menyusut, dia ceroboh. Dia hanya tidak memercayai saya," katanya.

“Saya menangis. Saya harus meninggalkan semua teman saya yang sedang bersenang-senang untuk mencoba menyelesaikan masalah paru-paru saya, dan seseorang mencoba mengatakan bahwa paru-parunya belum kolaps padahal saya tahu itu sudah kolaps,” tambahnya.

Menurutnya, petugas di RS sebelumnya tidak melihat hasil rontgen dengan benar dan tidak tahu apa yang seharusnya dilihat.

Baca juga: Ramai soal Mandi Malam Hari Sebabkan Paru-paru Basah, Ini Kata Dokter

Paru-paru menyusut 80 persen

Ilustrasi paru-paru sehat
Unsplash Ilustrasi paru-paru sehat

Ketika rasa sakitnya semakin memburuk, Smith memutuskan kembali ke pusat perawatan darurat Queen's Hospital keesokan harinya dan melakukan rontgen ulang.

Menurutnya, hasil rontgen ulang menunjukkan bahwa kondisi paru-parunya yang kolaps semakin memburuk.

Ia mengaku, paru-parunya menyusut sebesar 80 persen atau menyisakan 20 persen dari ukuran normalnya. Petugas medis yang sedang berjaga pun terkejut, karena Smith belum dirawat di unit gawat darurat.

Smith kemudian dirujuk ke NHS St Bartholomew's Hospotal di pusat kota London.

Di rumah sakit itu, Smith harus dirawat selama 10 hari sebelum paru-parunya cukup pulih untuk dioperasi.

"Ini adalah satu-satunya dokter atau perawat yang pernah saya hadapi yang tidak memercayai saya,” tuturnya.

Ia kemudian bisa hidup normal kembali setelah menjalani operasi untuk mengatasi paru-paru menyusut tersebut.

Baca juga: Ramai soal Resep Herbal untuk Menyehatkan Paru-paru, Ini Kata Dokter

Bukan kejadian pertama

Paru-paru kolaps yang dialami Smith tersebut rupanya merupakan kejadian yang ketiga kali selama hidupnya.

Kejadian pertama dialaminya sehari setelah ulang tahunnya yang ke-21 atau sekitarnya setahun yang lalu.

“Keesokan harinya, saya merasakan sakit jantung saat membuka kado, rasanya seperti terkena serangan jantung,” ujarnya.

Paru-paru Smith kembali kolaps sehari sebelum malam tahun baru 2023. Saat itu, ia sedang berada di rumah pacarnya.

“Saya sedang berada di rumah pacar saya dan sedang berbicara dengan ibu mertua saya, tiba-tiba saya kehabisan napas,” tuturnya.

“Saya pergi ke unit gawat darurat keesokan harinya dan paru-paru saya menyusut hingga kapasitas lima persen, sehingga lebih kecil dari testis pria, sangat kecil,” tambahnya.

Baca juga: 10 Gejala Paru-paru Tidak Sehat yang Jarang Disadari

Mengenal pneumotoraks

Dikutip dari Mayo Clinic, pneumotoraks atau kondisi paru-paru yang kolaps terjadi ketika udara bocor ke dalam ruang antara paru-paru dan dinding dada.

Udara ini mendorong bagian luar paru-paru dan membuatnya kolaps. Pneumotoraks ini bisa berupa kolapsnya paru-paru secara keseluruhan atau hanya sebagian.

Pneumotoraks dapat disebabkan oleh cedera tumpul atau tembus dada, prosedur medis tertentu, kerusakan akibat penyakit paru-paru yang mendasarinya, atau dapat terjadi tanpa alasan yang jelas.

Gejala dari penyakit ini biasanya berupa nyeri dada yang tiba-tiba dan sesak napas. Pada beberapa kejadian, paru-paru yang kolaps dapat menjadi peristiwa yang mengancam jiwa.

Penanganan pneumotoraks biasanya melibatkan penyisipan jarum atau selang dada di antara tulang rusuk untuk mengeluarkan udara berlebih.

Namun, pneumotoraks yang berdampak kecil atau hanya membuat paru-paru sedikit menyusut dapat sembuh dengan sendirinya.

Baca juga: Gejala Penyakit Paru-paru yang Muncul di Kuku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com