Kubis kaya akan vitamin K, yang mengubah protrombin menjadi trombin, salah satu protein yang berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Di sisi lain, manfaat vitamin K dapat memengaruhi kemampuan obat pengencer darah seperti warfarin yang berguna untuk mencegah pembekuan darah.
Oleh karena itu, jika sedang mengonsumsi obat pengencer darah, sebaiknya hindari menambahkan kubis ke dalam makanan atau konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Baca juga: 4 Efek Samping Terong yang Jarang Diketahui, Apa Saja?
Kubis adalah salah satu sayuran yang mengandung banyak serat untuk menyehatkan saluran pencernaan.
Serat meningkatkan rasa kenyang, menjaga kesehatan usus, membantu menstabilkan gula darah, serta menurunkan kadar kolesterol.
Lantaran kandungan serat yang tinggi, sayuran seperti kubis diakui mampu mengubah bakteri usus secara positif.
Kendati demikian, mengolah sayuran ini menjadi jus dapat menghilangkan sebagian besar kandungan seratnya.
Hilangnya serat juga menandakan berkurangnya nutrisi dan manfaat yang akan diperoleh tubuh.
Mengonsumsi kubis atau kol juga berpotensi memicu ketidaknyamanan perut pada beberapa orang.
Efek samping ini disebabkan kubis termasuk sayuran yang menghasilkan gas. Penumpukan gas pada perut dapat menyebabkan kembung dan rasa tidak nyaman di perut.
Kubis juga kaya akan fruktan, sejenis karbohidrat yang sulit dicerna oleh penderita sindrom iritasi usus besar (IBS).
Bahkan, meski dimakan dalam jumlah sedikit, kubis dapat memicu gejala seperti kembung, sakit perut, dan diare pada penderita IBS.
Baca juga: Dijuluki Superfood, Brokoli Punya Sejumlah Efek Samping bagi Tubuh
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (9/2/2021), kubis kaya akan sifat antioksidan yang membantu menurunkan risiko penyakit kanker.