KOMPAS.com - Brokoli merupakan sayuran rendah kalori dengan banyak vitamin dan mineral yang baik bagi kesehatan.
Sama seperti sayuran silangan atau cruciferous vegetables lain, brokoli kaya akan antioksidan yang dapat membantu mencegah perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk kanker.
Dilansir dari Medical News Today, mengonsumsi brokoli membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh berkat kandungan vitamin C.
Vitamin C dalam bahan pangan ini juga dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kolagen.
Selanjutnya, kolagen dan kandungan kalsium pada brokoli akan bekerja sama untuk membentuk tulang yang kuat.
Sekitar 76 gram sayuran ini bahkan memenuhi 3-3,5 persen dari kebutuhan kalsium harian seseorang, serta 45–54 persen dari kebutuhan vitamin C harian.
Brokoli juga mengandung vitamin K dalam jumlah melimpah, sekitar 64-86 persen dari kebutuhan harian.
Vitamin K berperan dalam pembekuan darah, serta membantu mengatasi dan mencegah osteoporosis.
Tak hanya itu, berdasarkan penelitian yang terbit pada Science Translational Medicine (2017), kandungan serat dan sulforaphane dalam brokoli turut membantu penderita diabates tipe 2 mengatur kadar gula darahnya.
Lantas, apa saja efek samping brokoli?
Baca juga: 3 Efek Samping Kembang Kol, Salah Satunya Bisa Bikin Perut Kembung
Brokoli dikemas dengan vitamin, mineral, antioksidan, dan serat yang baik untuk jantung, otak, tulang, sistem kekebalan tubuh, serta sistem pencernaan.
Tidak heran, bahan pangan ini dijuluki sebagai superfood dan hampir tak pernah absen dari aneka hidangan sehat.
Brokoli juga sangat mudah diolah, mulai dari tumis, kukus, rebus, panggang, hingga disajikan mentah dalam bentuk salad.
Meski bermanfaat, sejumlah dampak negatif dapat terjadi jika mengonsumsi brokoli dalam jumlah berlebihan.
Berikut efek samping brokoli:
Baca juga: 4 Efek Samping Taoge jika Dikonsumsi Keliru, Bisa Picu Keracunan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.