Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Keluarga Glazer dan sejak Kapan Jadi Pemilik Manchester United?

Kompas.com - 16/10/2023, 09:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemilik klub sepak bola Inggris Manchester United (MU), keluarga Glazer, menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir.

Hal itu setelah wacana penjualan mayoritas saham klubnya urung terjadi. Kondisi tersebut membuat mayoritas pendukung MU berang.

Fans muntab, karena keluarga Glazer dinilai tak becus mengelola klub pengoleksi 20 gelar Premiere League itu. 

Taipan Qatar mundur dari perburuan MU

Proposal akuisisi yang disodorkan konglomerat asal Qatar, Sheikh Jassim, senilai 5 miliar poundsterling atau sekitar Rp 95 triliun untuk membeli The Red Devils, secara penuh ditolak oleh keluarga Glazer.

Sheikh Jassim akhirnya memilih mundur dari perburuannya membeli MU usai tawarannya ditolak.

Selanjutnya, miliarder Inggris yang juga pendiri perusahaan kimia Ineos, Sir Jim Ratcliffe, merapat ke MU. Namun, ia hanya membeli 25 persen saham Setan Merah.

"Tawaran Sheikh Jassim ditolak lagi oleh keluarga Glazer. Hasilnya, Sheikh Jassim memberi tahu Glazer bahwa ia siap menarik diri dari proses pembelian," ujar jurnalis sepak bola Fabrizio Romano, dikutip dari Kompas.com, Minggu (15/10/2023).

Baca juga: Bahaya Pendarahan Otak, Penyebab Eks Kiper MU Edwin van der Sar Dirawat Intensif

Siapa keluarga Glazer?

Direktur Manchester United, Joel dan Avram Glazer, di Stadion Old Trafford pada 2011.AFP/ ANDREW YATES Direktur Manchester United, Joel dan Avram Glazer, di Stadion Old Trafford pada 2011.

Pemilik MU saat ini adalah keluarga Glazer yang terdiri dari anak-anak Malcolm Glazer yaitu Avram, Bryan, Darcie, Edward, Joel, dan Kevin.

Malcolm merupakan pengusaha sekaligus pemilik waralaba olahraga asal Amerika Serikat. 

Dilansir dari Evening Standard, Glazer lahir di New York, AS namun ia meninggal dunia pada 2014.

Ia memulai kariernya sebagai pengusaha dengan bekerja di perusahaan suku cadang jam tangan ayahnya pada usia delapan tahun.

Glazer harus kehilangan ayahnya ketika ia baru berusia 15 tahun. Karena kondisi ini, ia menjual jam tangan secara door to door untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Baca juga: Ramai Polemik Nomor 7 di MU, Harusnya Jadi Milik Garnacho?

Glazer membeli MU

Glazer membeli MU pada 2005 seharga 790 juta poundsterling atau sekitar Rp 15 triliun.

Namun, keluarga Glazer sempat menjual 10 persen saham dari kepemilikan mereka di AS pada 2012.

Mereka kembali menjual saham MU sejak penjualan pada 2012 namun tetap menjadi pemegang saham mayoritas.

Valuasi United sebagai perusahaan publik mencapai puncaknya pada 2018, yaitu sebesar 4,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 67 triliun.

Diperkirakan, keluarga Glazer memiliki harta kekayaan senilai 4,7 miliar poundsterling atau sekitar Rp 89 triliun.

Baca juga: Negosiasi dengan Sheikh Jassim, Berapa Harga Penawaran Klub MU?

Posisi keluarga Glazer di MU

Keenam anak Glazer yakni, Avram, Bryan, Darcie, Edward, Joel, dan Kevin kini menjadi pemilik MU setelah ayahnya mengakuisisi sebagian besar saham klub melalui perusahaan investasi Red Football Ltd pada tahun 2005.

Keenam anak Glazer masing-masing menerima bagian yang sama dari 90 persen saham yang dimiliki ayahnya setelah ia meninggal karena penyakit yang berkepanjangan.

Sejak Glazer terserang stroke pada April 2006, operasional klub menjadi tanggung jawab Joel dan Avram.

Mereka berstatus sebagai co-chairmen, sementara Bryan, Darcie, Edward, dan Kevin berposisi sebagai direktur.

Avram sempat menawarkan saham MU untuk dijual senilai 70 juta poundsterling atau sekitar Rp 1,3 miliar pada 2021.

Baca juga: Jassim bin Hamad Al Thani Jadi Calon Pemilik Baru MU, Kekayaannya Capai Rp 19 Triliun

Jatuh bangun MU di tangan keluarga Glazer

Keluarga Glazer memang sudah menjadi pemilik MU hampir selama dua dekade.

Selama itu pula Setan Merah mengalami jatuh bangun, mulai dari diprotes fans sendiri sampai meraih gelar juara.

Dilansir dari Goal, keluarga Glazer sempat diprotes oleh fans MU pada Januari 2010 ketika utang klub meningkat.

Utang klub meningkat dari 660 juta poundsterling atau sekitar Rp 12,5 triliun menjadi 716 juta poundsterling atau sekitar Rp 13,6 triliun.

Satu tahun setelahnya, MU mampu menembus final Liga Champions yang dimainkan di Stadion Wembley, London namun ditaklukkan oleh Barcelona dengan skor 1-3.

MU sempat mengecap kenangan manis ketika Sir Alex Ferguson yang saat itu menjabat sebagai pelatih mengantarkan klub merengkuh gelar juara ke-20 Liga Inggris pada 2013.

Setelah itu, Ferguson memutuskan pensiun dan tongkat kepelatihan dilanjutkan oleh mantan pelatih Everton, David Moyes.

Baca juga: Wout Weghorst, Pemain MU Anak Raja Minyak, Punya 3.100 SPBU di Eropa

Glazer meninggal

Pada April 2006, Glazer yang menjadi sosok di balik akuisisi MU meninggal dunia di usia 85 tahun.

Di bawah kuasa anak-anak Glazer, MU sempat berniat bergabung dengan European Super League pada 18 April 2023.

Kompetisi tersebut digadang-gadang menggantikan Liga Champions dan memungkinkan klub masuk secara otomatis setiap musim terlepas dari di mana mereka finish di liga domestik.

Keluarga Glazer menjadi pendukung dibentuknya European Super League. Namun, MU bersama Chelsea, Liverpool, Manchester City, Tottenham, dan Arsenal memutuskan mundur 48 jam setelah memberi pengumuman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com