Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Anak SD Bawa Bekal Ulat Sagu, Ahli Gizi: Tinggi Protein

Kompas.com - 13/10/2023, 13:00 WIB
Aulia Zahra Zain,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang menunjukkan seorang siswa sekolah dasar (SD), membawa bekal dengan lauk ulat sagu, viral di media sosial.

Unggahan tersebut dibagikan oleh akun X @jawashitpost pada Selasa, (10/10/2023) siang.

Dalam unggahan tersebut, terlihat seorang siswa yang menunjukkan jika dirinya membawa bekal sekolah dengan lauk ulat sagu.

Kebangeten, 2023 lawuhe jek uler (kebangetan, 2023 lauknya masih saja ulat),” ujar seseorang dalam video tersebut.

Hingga Kamis (12/10/2023) unggahan tersebut telah ditayangkan hingga lebih dari 1,2 juta tayangan.

Baca juga: Santap Ulat Sagu, Ini Momen Keakraban Ridwan Kamil dan Bima Arya Saat Hadiri PON XX Papua

Lantas, apakah ulat sagu aman dimakan dan apa saja kandungan gizinya?

Penjelasan Ahli Gizi

Menurut ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Anna Vipta Resti Mauludyani, ulat sagu termasuk aman dimakan dan tidak ada masalah untuk mengkonsumsinya.

Menurut Anna, olahan ulat sagu bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif sumber lemak dan protein.

“Mengkonsumsi ulat sagu dengan nasi, itu sudah oke,” kata Anna kepada Kompas.com, Kamis (11/10/2023).

Anna juga mengatakan, ulat sagu tetap aman jika dikonsumsi secara rutin. Sebab hingga saat ini belum ada studi yang menemukan dampak negatif dari konsumsi ulat sagu secara terus menerus.

Pihaknya juga menambahkan, ulat sagu tidak menyebabkan gatal-gatal atau biduran, kecuali memang bagi yang memiliki alergi.

Kandungan gizi ulat sagu

Anna menjelaskan, dalam 100 gram ulat sagu terkandung 5,8 gram protein dan 20 miligram kalsium yang utamanya berfungsi untuk pertumbuhan dan perbaikan sel tubuh.

Ulat sagu juga mengandung 7,7 miligram zinc dan berbagai vitamin serta mineral lain yang juga berguna untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terkena penyakit.

Menurut Anna, tidak masalah juga jika olahan ulat sagu tersebut digoreng. Karena pengolahan makanan juga bervariasi.

Baca juga: Makan Lele Disebut Bisa Picu Hipertiroid dan Penyakit Jantung, Benarkah? Ini Kata Ahli Gizi

Makanan tinggi protein

ilustrasi ulat sagu, makanan khas Papua. SHUTTERSTOCK/RANDY IMANUEL ilustrasi ulat sagu, makanan khas Papua.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Dokter spesialis gizi klinik dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospital Jakarta Selatan, Inge Permadhi.

Inge mengatakan, ulat sagu merupakan makanan tinggi protein. Ulat sagu juga aman dimakan asalkan melalui proses pemasakan dengan baik.

Inge berpendapat, bahwa tidak masalah jika membawa bekal dengan lauk ulat sagu. Asalkan diimbangi dengan nasi dan mineral.

“Sebenarnya tidak jadi masalah untuk bekal ulat sagu. Karena sudah ada lemak, protein, dan menambahkan nasi juga sudah oke. Tinggal ditambah vitamin mineral yang berasal dari olahan sayur,” kata Inge. 

Baca juga: Benarkah Tidak Boleh Makan Mi yang Disimpan di Kulkas? Ini Kata Ahli Gizi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com