Dikutip dari smithsonian, cincin planet Saturnus memiliki luas yang sangat lebar sehingga lingkar terluarnya lebih besar daripada jarak Bumi ke Bulan.
Namun, cincin-cincin tersebut sangat tipis sehingga selama momen ketika Matahari melintas tepat di atas garis khatulistiwa Bumi (Ekuinoks), cincin-cincin tersebut akan menghilang ketika dilihat dari Bumi.
Ketebalan rata-rata cincin utama diyakini tidak lebih dari 9.144 meter.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa bagian dari cincin B yang merupakan cincin paling terang dari semuanya hanya setebal kurang lebih satu meter hingga 3.048 meter.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Satelit Terbesar Saturnus Titan Ditemukan
Para astronom telah lama bertanya-tanya tentang asal-usul cincin Saturnus. Sebagian orang meyakini bahwa cincin Saturnus terbentuk saat planet ini pertama kali menyatu sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.
Sebagian lagi menduga cincin Saturnus terbentuk dari tabrakan Bulan, asteroid, komet, atau bahkan sisa-sisa planet lain yang mungkin terjadi sekitar 10 juta tahun yang lalu.
Sebagian besar cincin Saturnus berada di dalam batas Roche, yaitu jarak yang bisa dilalui satelit untuk mengorbit sebuah obyek besar tanpa gaya pasang surut planet yang bisa mengalahkan gaya gravitasi obyek tersebut dan merusaknya.
Cincin Saturnus yang berada di luar batas Roche tetap menyatu karena pengaruh gravitasi satelit lain seperti Bulan.
Baca juga: 10 Fakta Saturnus yang Belum Banyak Orang Tahu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.