Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Mati Batang Otak? Begini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 04/10/2023, 10:15 WIB
Aulia Zahra Zain,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sementara itu, dilansir dari NHSinform, kematian batang otak dapat terjadi ketika suplai darah atau oksigen ke otak terhenti.

Mati batang otak dapat disebabkan oleh:

  • Ketika jantung berhenti berdetak dan otak kekurangan oksigen.
  • Keadaan darurat medis serius yang terjadi ketika suplai darah ke jantung tiba-tiba tersumbat.
  • Keadaan darurat medis serius yang terjadi ketika suplai darah ke otak terhambat atau terganggu.
  • Penyumbatan pada pembuluh darah yang mengganggu atau menghalangi aliran darah ke seluruh tubuh.
  • Cedera kepala yang parah.
  • Pendarahan otak.
  • Tumor otak.

Untuk menentukan apakah telah terjadi kematian batang otak, para dokter akan menjalankan serangkaian tes. Pengujian dilakukan dua kali untuk meminimalkan kemungkinan kesalahan. 

Tes yang digunakan untuk menentukan kematian batang otak yakni: 

  • Senter disinarkan ke kedua mata untuk melihat apakah pasien bereaksi terhadap cahaya. 
  • Kornea (lapisan luar mata yang transparan) biasanya sangat sensitif, diusap menggunakan tisu atau kapas untuk melihat apakah mata bereaksi. 
  • Tekanan diberikan pada dahi dan hidung, kemudian dicubit untuk melihat apakah ada gerakan sebagai respon. 
  • Memasukkan air dingin ke setiap telinga karena dapat menyebabkan mata bergerak. 
  • Sebuah tabung plastik tipis dipasang di batang tenggorokan (trakea) untuk melihat apakah hal tersebut memicu tersedak atau batuk. 
  • Orang tersebut diputuskan sambungannya dari ventilator selama beberapa waktu untuk melihat apakah mereka berusaha bernapas sendiri. 

Baca juga: 11 Makanan yang Baik untuk Meningkatkan Fungsi Otak, Apa Saja?

Kematian batang otak akan didiagnosis jika seseorang gagal merespons semua tes ini. 

Karena terkadang, anggota tubuh atau batang tubuh (bagian atas tubuh) seseorang dapat bergerak, bahkan setelah kematian batang otak didiagnosis. 

Gerakan refleks tulang belakang ini dihasilkan oleh sumsum tulang belakang dan tidak melibatkan otak sama sekali. 

Oleh karena itu, hal tersebut tidak akan memengaruhi diagnosis kematian otak. 

Baca juga: Khasiat Makan Buah Kurma untuk Kesehatan Otak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com