Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Mati Batang Otak? Begini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 04/10/2023, 10:15 WIB
Aulia Zahra Zain,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang anak berinisial A (7), yang diduga menjadi korban malapraktik di Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat akhirnya meninggal dunia.

Penyebab meninggalnya A karena didiagnosis mati batang otak berdasarkan nilai GCS (Glasgow Coma Scale) setelah operasi amandel.

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (3/10/2023), kabar meninggalnya A, disampaikan langsung oleh sang Ayah, Albert Francis, dalam sebuah pesan singkat.

“Betul, anak saya sudah meninggal dunia,” ungkap Albert melalui pesan WhatsApp kepada wartawan, Senin (2/10/2023) malam.

Albert mengungkapkan, anaknya meninggal dunia pada Senin sekitar pukul 18.45 WIB.

Lantas, apa yang dimaksud dengan mati batang otak?

Baca juga: Perjalanan Kasus Anak yang Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Baca juga: Kronologi dan Fakta Bocah 7 Tahun Didiagnosis Mati Batang Otak Usai Jalani Operasi Amandel

Penjelasan dokter

Dokter Spesialis Saraf Konsultan Neurodegeneratif di Rumah Sakit Mandaya Royal Puri, Pukovisa Prawiroharjo menyampaikan, mati batang otak adalah kondisi medis dengan kriteria-kriteria tertentu dalam perawatan alat bantu hidup di ICU yang disepakati dokter seluruh dunia sebagai kematian seseorang.

“Banyak faktor yang menyebabkan pasien bisa mengalami mati batang otak, intinya pasien sudah tidak tertolong lagi dari berbagai faktor tersebut sehingga menyebabkan kematian otak atau batang otak,” ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (3/10/2023).

Ia menjelaskan, bahwa mati batang otak bukanlah sebuah penyakit, tetapi kondisi yang disepakati sebagai kematian seseorang.

Baca juga: Mengenal Penyakit Meningitis, Gejala dan Penyebabnya

Penyebab mati batang otak

Ibunda Alvaro (7), Delima Sinaga menangis tersedu-sedu melihat jenazah sang buah hati yang sudah terbujur kaku di dalam peti. Alvaro meninggal dunia pada Senin (2/10/2023) pukul 18.45 WIB. Bocah yang baru kelas 2 SD itu didignosis mati batang otak usai operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi.KOMPAS.com/FIRDA JANATI Ibunda Alvaro (7), Delima Sinaga menangis tersedu-sedu melihat jenazah sang buah hati yang sudah terbujur kaku di dalam peti. Alvaro meninggal dunia pada Senin (2/10/2023) pukul 18.45 WIB. Bocah yang baru kelas 2 SD itu didignosis mati batang otak usai operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi.

Pukovisa mengungkapkan bahwa setiap tindakan operasi apa pun selalu memiliki risiko dan penyebab. Salah satu risiko medis dari operasi adalah kematian.

Menurutnya, ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami mati batang otak. Penyakit dalam keadaan yang sangat berat dan tak tertolong menjadi salah satu faktor utamanya. 

Mati batang otak imbuhnya, tidak hanya berdasarkan GCS, tapi juga berdasarkan parameter-parameter lainnya.

“Kasus per-kasus perlu penelaahan tersendiri,” kata dia.

“Jika sudah semuanya muncul parameter tersebut, dokter spesialis neurologi dan anastesi, serta satu dokter lainnya berwenang menetapkan mati batang otak dan mengabarkan ke keluarga mengenai kematian pasien tersebut,” imbuhnya.

Baca juga: Nonton Film Porno Bisa Bikin Volume Otak Menyusut? Ini Kata Dokter

Sementara itu, dilansir dari NHSinform, kematian batang otak dapat terjadi ketika suplai darah atau oksigen ke otak terhenti.

Mati batang otak dapat disebabkan oleh:

  • Ketika jantung berhenti berdetak dan otak kekurangan oksigen.
  • Keadaan darurat medis serius yang terjadi ketika suplai darah ke jantung tiba-tiba tersumbat.
  • Keadaan darurat medis serius yang terjadi ketika suplai darah ke otak terhambat atau terganggu.
  • Penyumbatan pada pembuluh darah yang mengganggu atau menghalangi aliran darah ke seluruh tubuh.
  • Cedera kepala yang parah.
  • Pendarahan otak.
  • Tumor otak.

Untuk menentukan apakah telah terjadi kematian batang otak, para dokter akan menjalankan serangkaian tes. Pengujian dilakukan dua kali untuk meminimalkan kemungkinan kesalahan. 

Tes yang digunakan untuk menentukan kematian batang otak yakni: 

  • Senter disinarkan ke kedua mata untuk melihat apakah pasien bereaksi terhadap cahaya. 
  • Kornea (lapisan luar mata yang transparan) biasanya sangat sensitif, diusap menggunakan tisu atau kapas untuk melihat apakah mata bereaksi. 
  • Tekanan diberikan pada dahi dan hidung, kemudian dicubit untuk melihat apakah ada gerakan sebagai respon. 
  • Memasukkan air dingin ke setiap telinga karena dapat menyebabkan mata bergerak. 
  • Sebuah tabung plastik tipis dipasang di batang tenggorokan (trakea) untuk melihat apakah hal tersebut memicu tersedak atau batuk. 
  • Orang tersebut diputuskan sambungannya dari ventilator selama beberapa waktu untuk melihat apakah mereka berusaha bernapas sendiri. 

Baca juga: 11 Makanan yang Baik untuk Meningkatkan Fungsi Otak, Apa Saja?

Kematian batang otak akan didiagnosis jika seseorang gagal merespons semua tes ini. 

Karena terkadang, anggota tubuh atau batang tubuh (bagian atas tubuh) seseorang dapat bergerak, bahkan setelah kematian batang otak didiagnosis. 

Gerakan refleks tulang belakang ini dihasilkan oleh sumsum tulang belakang dan tidak melibatkan otak sama sekali. 

Oleh karena itu, hal tersebut tidak akan memengaruhi diagnosis kematian otak. 

Baca juga: Khasiat Makan Buah Kurma untuk Kesehatan Otak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

5 Fakta Seputar Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, Bermula dari Ancaman FB

5 Fakta Seputar Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, Bermula dari Ancaman FB

Tren
Warga Arab Saudi Tak Boleh Setiap Tahun Naik Haji, Tunggu 5 Tahun Dulu

Warga Arab Saudi Tak Boleh Setiap Tahun Naik Haji, Tunggu 5 Tahun Dulu

Tren
Benarkah Huruf Y Akan Dihapus dari Alfabet? Ini Kata Badan Bahasa

Benarkah Huruf Y Akan Dihapus dari Alfabet? Ini Kata Badan Bahasa

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat Jalan Kaki Kurang dari 5.000 Langkah Per Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat Jalan Kaki Kurang dari 5.000 Langkah Per Hari

Tren
Kapan Waktu Sarapan Terbaik dan Terburuk untuk Penderita Diabetes? Ini Kata Ahli

Kapan Waktu Sarapan Terbaik dan Terburuk untuk Penderita Diabetes? Ini Kata Ahli

Tren
Peneliti Temukan Bahan Legging Olahraga Bisa Picu Kanker, Apa Itu?

Peneliti Temukan Bahan Legging Olahraga Bisa Picu Kanker, Apa Itu?

Tren
Daftar 12 Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024

Daftar 12 Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia | Kalori yang Terbakar Usai Jalan Kaki 30 Menit

[POPULER TREN] Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia | Kalori yang Terbakar Usai Jalan Kaki 30 Menit

Tren
Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com