Kandungan dua senyawa penghambat nutrisi dalam tahu juga umumnya akan berkurang saat direndam dan dimasak.
Baca juga: Bisa Turunkan Gula Darah, Ini 4 Efek Samping Mentimun bagi Kesehatan
Mengonsumsi tahu dan makanan berbahan kedelai lain setiap hari dalam porsi moderat umumnya dianggap aman.
Namun, efek samping tahu dapat terjadi pada seseorang dengan masalah kesehatan tertentu, seperti tumor payudara atau masalah tiroid.
Lantaran efek hormonal yang lemah, beberapa dokter menyarankan agar penderita tumor payudara yang sensitif terhadap estrogen membatasi asupan tahu.
Selain itu, beberapa ahli juga menyarankan orang dengan masalah tiroid untuk menghindari tahu karena kandungan goitrogennya.
Kendati demikian, laporan European Food Safety Authority (EFSA) menyimpulkan, kedelai tidak menimbulkan kekhawatiran terhadap kanker payudara atau rahim.
Kondisi serupa juga berlaku untuk fungsi tiroid, kelenjar hormon berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan bawah leher.
Sama seperti kacang-kacangan lain, kedelai termasuk olahannya adalah makanan dengan kandungan purin cukup tinggi.
Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat memicu serangan asam urat atau gout pada penderita.
Namun, dilansir dari Kompas.com (9/4/2023), olahan kedelai tidak dapat memicu penyakit asam urat, seperti jika mengonsumsi jeroan atau makanan laut.
Meski masih relatif aman, seseorang dengan kadar asam urat dalam tubuh sudah di atas 10 miligram per desiliter (mg/dL) tetap harus mengurangi konsumsi kacang-kacangan.
Kacang-kacangan tersebut termasuk kedelai dan olahannya, seperti tahu dan tempe.
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 4 Efek Samping Buncis bagi Kesehatan
Mengonsumsi tahu terlalu banyak juga dapat menyebabkan kentut, seperti menurut laman Eat This.