KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan asap disertai kilatan cahaya disebut dari Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah, ramai di media sosial TikTok dan Twitter.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Twitter @merapi_uncover pada Sabtu (29/9/2023).
"Dapat kiriman dari pemirsah instagram yang sedang camp di Sakura Hills, ada kejadian tidak terduga dari Kawah Candradimuka gunung Lawu, terlihat kepulan asap putih pekat dan kilatan petir dari Kawah Gunung Lawu. Ada yang bisa menjelaskan kenapa gaes? Semoga Lawu baik baik saja," tulis akun tersebut.
Dapat kiriman dari pemirsah instagram yang sedang camp di Sakura Hills, ada kejadian tidak terduga dari Kawah Candradimuka gunung Lawu, terlihat kepulan asap putih pekat dan kilatan petir dari Kawah Gunung Lawu. Ada yang bisa menjelaskan kenapa gaes?
Semoga Lawu baik baik saja… pic.twitter.com/OB35EBLlWi
— Merapi Uncover (@merapi_uncover) September 29, 2023
Hingga Sabtu (30/9/2023) unggahan tersebut telah disukai lebih dari 1.303 pengguna. Unggahan video serupa juga viral di halaman for you page (FYP) TikTok.
"Sluman slumum Slamet Gunung Lawu mugi mugi mboten wonten nopo nopo," tulis akun @nextlevel891 pada Jumat (29/9/2023).
@nextlevel891 Gunung Lawu Mengeluarkan Asap #gununglawu #lawu #lawumountain #lawuviacetho #lawu3265mdpl #fyp ? suara asli - Next Level
Terkait beredarnya video asap tersebut, apa yang terjadi di Gunung Lawu?
Petugas customer service obyek wisata Sakura Hills, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Linda mengatakan, video asap yang beredar tersebut menurutnya diambil oleh pengunjung di lokasi Sakura Hills.
Linda juga mengatakan, video tersebut diambil pada Jumat (29/9/2023) diperkirakan sekitar pukul 18.00 WIB.
Mengenai kepulan asap yang terlihat dari Gunung Lawu tersebut, dia menyebut karena peristiwa kebakaran di Ngawi, Jawa Timur dan bukan erupsi Gunung Lawu.
Sedangkan kondisi terkini Linda mengatakan, asap tersebut sudah tidak terlihat dan pemandangan Gunung Lawu sudah sudah cerah.
Sementara itu, Kepala Polisi Resor (Polres) Karanganyar Jerrold Hendra Yosef Kumontoy menjelaskan, asap yang tampak dalam video tersebut adalah dampak dari kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.
Jerrold menyebutkan, pihak Polsek Karanganyar sudah melakukan pengecekan terkait beredarnya video asap di Gunung Lawu tersebut.
Dari pengecekan menurutnya pembuat video merekam karena panik melihat asap tersebut.
"Sudah dilakukan pengecekan, mereka sebenarnya hanya panik melihat asap," kata Jerrold dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/9/2023).
Pihaknya menjelaskan, asap tersebut berasal dari kebakaran lahan yang berada di daerah Jogorogo, Ngawi, Jawa Timur.
Kebakaran tersebut juga berbeda dengan kebakaran hutan yang sebelumnya terjadi di daerah Bukit Mongkrang, Karanganyar, sebab kebakaran di lokasi tersebut telah berhasil dipadamkan.
"Langkah selanjutnya meminta video klarifikasi karena jadi banyak persepsi," ujarnya.
Di sisi lain, Koordinator Gunung Api di Unit Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Oktory Prambada menegaskan, asap yang terlihat dalam video-video viral tersebut bukan akibat dari erupsi Gunung Lawu.
Hal itu diperkuat dengan tidak adanya aktivitas vulkanik apapun yang menjadi anomali termasuk gejala dinamika magma maupun erupsi Gunung Lawu.
Ia menjelaskan, Gunung Lawu merupakan gunung tipe B yang sudah lama tidak menunjukkan aktivitas.
Gunung Tipe B yakni merupakan gunung api yang memiliki catatan sejarah letusan sebelum tahun 1600. Disebutkan ada 30 gunung tipe B yang ada di wilayah Indonesia.
"Asap yang berada di Gunung Lawu merupakan kebakaran lahan yang pada saat ini banyak terjadi," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/9/2023).
Sementara itu, pihaknya menjelaskan bahwa petir yang tampak dalam video tersebut tidak selalu berasosiasi dengan abu vulkanik.
Munculnya kilatan seperti petir bisa terjadi di antaranya terkait perbedaan tekanan udara.
"Karena awan, asap tebal, dan perbedaan tekanan partikel ekstrem di udara," ujar Prambada.
Baca juga: Penjelasan PVMBG soal Kabar Sinar Api Diam di Gunung Arjuno-Welirang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.