KOMPAS.com - Negara bagian Kerala di India tengah berjuang melawan wabah virus Nipah setelah menewaskan dua warganya.
Diberitakan NPR, Jumat (15/9/2023), kematian pertama terjadi pada pria berusia 49 tahun dari Desa Maruthonkara, pada 30 Agustus 2023.
Pada 11 September 2023, seorang pria berusia 40 tahun asal Ayanchery, Kerala, kembali meninggal dengan gejala yang sama.
Baca juga: Mengenal Virus Nipah: Asal-usul, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Kombinasi gejala mirip flu, yang meliputi sakit kepala, demam, batuk, gangguan pernapasan akut, serta kejang membuat tenaga medis melakukan tes virus Nipah.
Hasilnya, pada 13 September 2023, keduanya dipastikan meninggal dunia karena terinfeksi virus Nipah.
Mulai merebak di India, seperti apa gejala dan penularan virus Nipah?
Baca juga: Virus Nipah Menyebar di India, Akankah sampai Indonesia?
Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui tentang Virus Nipah
Virus Nipah atau NiV pertama kali teridentifikasi di kalangan peternak babi di Malaysia pada 1999. Kala itu, para pekerja diduga tertular virus melalui ternak yang terinfeksi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, tingkat kematian akibat virus Nipah berkisar antara 40 hingga 75 persen.
Badan kesehatan ini pun telah memasukkan infeksi Nipah ke dalam daftar penyakit prioritas karena berpotensi menjadi epidemi.
Termasuk zoonosis, virus ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia, terutama dari kelelawar atau babi.
Baca juga: Virus Nipah: Gejala, Masa Inkubasi, Cara Penularan dan Pencegahannya
Dilansir dari Washington Post, Jumat, inang alami virus Nipah adalah kelelawar buah atau kerap disebut sebagai flying fox.
Kelelawar buah, dari keluarga Pteropodidae, sering hinggap di pepohonan dan secara tidak sengaja menyebarkan virus ke manusia melalui makanan seperti buah yang terkontaminasi.
Hewan peliharaan, termasuk kuda, kucing, dan anjing juga dapat tertular serta menyebarkan infeksi.
Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Apa Itu Virus Nipah, dari Gejala, Cara Penularan hingga Pencegahannya
Namun demikian, virus ini dianggap paling sering menginfeksi babi, sehingga dapat menularkan virus ke manusia yang melakukan kontak dengan cairan atau jaringan tubuhnya.
Infeksi mematikan ini pun dapat menular dari manusia ke manusia, melalui cairan tubuh orang yang terinfeksi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.