Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

6 Hewan Ini Berperan Menjaga Keseimbangan Lingkungan

Kompas.com - 11/09/2023, 18:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Kondisi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan membuat manusia melakukan berbagai upaya untuk dapat menjaga keseimbangan lingkungan. Namun selain manusia, ternyata hewan juga memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem.

Namun menurut WWF, ada sekitar 40 persen spesies hewan di dunia yang telah punah karena kehilangan habitatnya. Padahal, kehadiran mereka dapat membantu mengendalikan polusi, menyuburkan tanah, hingga menyediakan oksigen.

Kisah hewan penyeimbang ekosistem pun diangkat dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua episode “Cerita Apu Ikan Pembersih Lingkungan” dengan tautan akses s.id/DopingPembersih.

Selain Apu yang merupakan ikan pembersih lingkungan, berikut ini adalah beberapa hewan yang memiliki peran menjaga keseimbangan ekosistem.

1. Burung

Mengutip dari Kids, salah satu hewan yang membantu menjaga keseimbangan ekosistem adalah burung. Pasalnya, burung yang dibiarkan terbang bebas dapat membantu penyerbukan tanaman, penyebaran benih, dan pengendalian hama serangga.

Baca juga: 5 Induk Hewan yang Memiliki Kasih Sayang seperti Manusia

Selain itu, kebiasaan burung yang kerap mencakar tanah ternyata memiliki manfaat dalam siklus pertukaran udara dalam tanah, sehingga membantu menyuburkan tanah.

2. Kupu-kupu

Serangga dengan sayap indah ini memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Pasalnya, kupu-kupu kerap hinggap di bunga untuk memakan nektar. Selanjutnya, mereka akan mengumpulkan serbuk sari sehingga membantu dalam proses penyerbukan tanaman.

Selain itu, kupu-kupu juga berperan sebagai bioindikator lingkungan. Kupu-kupu yang berwarna cerah menjadi pertanda bahwa lingkungan sekitarnya terjaga sangat baik. Sementara, kupu-kupu dengan warna gelap menjadi pertanda bahwa lingkungan sekitarnya sangat tercemar.

3. Plankton

Plankton hidup di dekat permukaan air sehingga mendapatkan cukup cahaya untuk melakukan fotosintesis. Proses ini akan menghasilkan oksigen.

Plankton juga berperan memecah bahan organik dalam air dan mendaur ulang organisme yang mati.

4. Cacing

Cacing dikenal sebagai hewan yang dapat menyuburkan tanah. Ketika sedang menggali dan memakan tanah, cacing akan mengambil nutrisi dari bahan pembusuk, seperti daun dan akar. Setelah itu, cacing akan mengangkat nutrisi tersebut ke permukaan melalui fesesnya.

5. Semut

Hewan mungil ini memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan membantu membersihkan hutan hujan. Mereka hidup di dalam tanah dengan menggali lubang sebagai jalannya.

Proses tersebut akan membantu memperlancar sirkulasi udara dalam tanah dan mendaur ulang nutrisi. Sehingga, tanah menjadi lebih kaya nutrisi dan sehat untuk pertumbuhan tanaman.

6. Lebah

Serangga yang hidup berkoloni ini dapat membantu tanaman untuk tumbuh dengan subur. Lebah juga menghasilkan madu yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia.

Baca juga: Memaksimalkan Potensi Pariwisata Indonesia

Melansir WWF, dalam 20 tahun terakhir populasi lebah telah mengalami penurunan sekitar 93 persen. Padahal, kehadiran mereka juga dapat menjadi indikator tingkat polusi dari bahan kimia berbahaya.

Lantas, bagaimana peran Apu sebagai hewan pembersih lingkungan?

Dengarkan kisah lengkapnya dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua episode “Cerita Apu Ikan Pembersih Lingkungan” dengan tautan akses s.id/DopingPembersih di Spotify. Akses juga siniarnya di Noice dengan tautan dik.si/DopingNoice.

Akses juga playlist-nya di YouTube Medio by KG Media untuk mengetahui dongeng-dongeng lainnya yang tak kalah seru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com