Stone-Miller pertama kali mulai mendonorkan spermanya ketika masih duduk di bangku kuliah.
Pada awalnya, motivasinya melakukan donor sperma adalah untuk membayar pengacaranya setelah dia didakwa meminum minuman beralkohol di bawah umur dan melanjutkan donor itu selama enam tahun.
Untuk sekali donor, Stone-Miller menerima uang 100 dollar AS atau sekitar Rp 1,5 juta dari bank sperma Xytex.
Meskipun beberapa negara membatasi jumlah anak per donor, AS tidak memiliki batasan nasional.
American Society for Reproductive Medicine menawarkan pedomannya sendiri, dengan menyarankan batasan 25 anak per donor dalam populasi 800.000.
Aturan serupa juga berlaku di Kanada. Hanya saja, donor sperma tidak mendapat kompensasi.
Baca juga: Mengenal Paus Sperma dan Asal-usul Penamaannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.