Meski Ivanov telah meninggal, gagasan penciptaan makhluk campuran manusia dan simpanse masih terus dicoba oleh sejumlah ilmuwan.
Kepala Rumah Sakit di Shenyang, China, Ji Yongxiang mengatakan, Negeri Tirai Bambu sempat bereksperimen dengan metode inseminasi buatan untuk menciptakan humanzee.
Yongxiang mengklaim, dia adalah bagian dari eksperimen pada 1967 yang membuahkan hasil kehamilan seekor simpanse betina.
Chicago Tribune pada 1981 melaporkan, keberadaan eksperimen itu turut dikonfirmasi Li Guong dari Biro Penelitian Genetika di Chinese Academy of Science.
Meski inseminasi buatan berhasil, percobaan harus terhenti saat laboratorium dihancurkan pihak berwenang selama Revolusi Kebudayaan.
Simpanse betina yang tengah hamil juga dilaporkan mati karena kelalaian.
Baca juga: Kisah Bladerunner, Paus yang Terkena Baling-baling Kapal, Puluhan Tahun Hidup dengan Bekas Luka Khas
Sempat dilupakan, gagasan kelahiran spesies baru manusia dan simpanse kembali mencuat saat seorang psikolog revolusioner Gordon Gallup memberikan klaim pada 2018.
Kepada surat kabar Inggris, The Sun, Gallup mengklaim bahwa Amerika Serikat (AS) berhasil melahirkan humanzee di laboratorium di Orange Park, Florida.
"Mereka menginseminasi seekor simpanse betina dengan air mani manusia dari donor yang dirahasiakan," ujar Gallup.
"(Mereka) mengklaim bahwa kehamilan tidak hanya terjadi, tetapi telah cukup bulan dan menghasilkan kelahiran (spesies) hidup," tambahnya.
Namun, makhluk hibrida tersebut akhirnya disuntik mati atau eutanasia dengan pertimbangan moral dan etika.
Gallup, yang juga psikolog terkemuka dan pencipta mirror test atau uji cermin, mengatakan, dia diberitahu kebenaran cerita tersebut oleh ilmuwan yang kredibel.
Sayangnya, klaim luar biasa itu juga membutuhkan bukti yang luar biasa. Hingga saat ini, laporan tersebut pun belum dapat dibuktikan kebenarannya.
Di sisi lain, masih dari The Sun, kasus humanzee paling terkenal adalah Oliver, seekor simpanse botak yang berjalan dengan kaki belakang seperti manusia.
Oliver digambarkan oleh beberapa orang sebagai "mata rantai yang hilang" antara manusia dan simpanse.
Namun, pengujian pada 1996 menunjukkan, mamalia ini memiliki 48 kromosom, jumlah kromosom seperti simpanse normal.
Pengujian tersebut membuktikan bahwa Oliver bukanlah hasil persilangan antara manusia dan simpanse.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.