Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Imbau Masyarakat Terapkan 6M 1S Cegah Dampak Polusi Udara, Apa Itu?

Kompas.com - 31/08/2023, 11:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masalah polusi udara di Indonesia, khususnya di wilayah Jabodetabek belakangan terus menjadi sorotan oleh berbagai pihak.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tren polusi udara dua tahun terakhir di wilayah tersebut tak memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Dalam dua tahun terakhir di Jabodetabek tren polusi udara melebihi batas aman WHO. Jadi kita tidak pernah memenuhi standarnya WHO," kata Budi dikutip dari Kompas.com, Kamis (31/8/2023).

Menurutnya, WHO telah menetapkan pedoman pemantauan kualitas udara terhadap 5 komponen yang ada di udara.

Kelima komponen itu terdiri dari 3 komponen bersifat gas, yaitu nitrogen, karbon, dan sulfur, serta 2 komponen partikulat atau particulate matter (PM), yakni PM 10 dan PM 2,5.

Di Indonesia, temuan PM 2,5 selama dua tahun di Jabodetabek cukup tinggi dan fluktuatif.

Untuk mencegah dampak kesehatan dari polusi udara tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan strategi 6M 1S.

“Untuk upaya pencegahan kita ada strategi 6M dan 1S,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, dikutip dari keterangan resmi Kemenkes.

Lantas, apa yang dimaksud dengan 6M dan 1S?

Baca juga: Jenis Masker yang Aman Dipakai untuk Hadapi Polusi Udara Jakarta Menurut Kemenkes

Strategi 6M dan 1S 

Strategi 6M dan 1S yang diungkapkan Kemenkes memiliki arti berikut:

  1. Memeriksa kualitas udara melalui aplikasi atau website.
  2. Mengurangi aktivitas luar ruangan dan menutup ventilasi rumah/kantor/sekolah/tempat umum di saat polusi udara tinggi.
  3. Menggunakan penjernih udara dalam ruangan.
  4. Menghindari sumber polusi dan asap rokok.
  5. Menggunakan masker saat polusi udara tinggi.
  6. Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
  7. Segera konsultasi daring/luring dengan tenaga kesehatan jika muncul keluhan pernapasan.

Ketua Komite Penanggulangan Penyakit Pernapasan dan Dampak Polusi Udara, Agus Dwi Susanto mengatakan, strategi tersebut harus diterapkan terutama bagi mereka yang terkena penyakit pernapasan dan juga kelompok yang rentan alami dampak polusi udara seperti anak-anak, ibu hamil, orang dengan komorbid dan orang lanjut usia.

"Kuncinya adalah 6M 1S untuk mencegah risiko dampak kesehatan,” tutur Agus.

Baca juga: Polusi Udara di Indonesia Disorot, Ini Cara Mengatasinya Menurut KLHK dan Pakar

Pemerintah akan lobi China untuk pinjam mobil pematau polusi

Sementara itu, langkah yang dilakukan pemerintah dalam upaya mengatasi polusi udara, salah satunya adalah melobi China untuk meminjam mobil pemantau polusi.

"Kita malah mengusulkan lagi ngelobi ke China kalau bisa mobil (pemantau kualitas udara) dipinjamkan ke kita," kata Budi, dikutip dari Kompas.com, Kamis (31/8/2023).

Menurutnya, pemerintah China sebelumnya pernah memiliki cara khusus untuk menangani tingkat polusi yang tinggi dalam kurun waktu 6 sampai 7 tahun sebelum Olimpiade Beijing pada 2022.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com