Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Efek Samping Daging Kelapa, Berpotensi Naikkan Berat Badan dan Kolesterol

Kompas.com - 31/08/2023, 06:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Sebuah penelitian pada 2018 menyarankan, konsumsi kelapa tidak boleh melebihi asupan lemak jenuh harian yang direkomendasikan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA).

Rekomendasi asupan harian tersebut, yaitu kurang dari 10 persen dari total asupan kalori harian seseorang.

Sebab, penelitian dari Harvard University pada 2016 mencatat, asupan lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Namun, mengingat kelapa juga memiliki efek positif pada jantung, masih butuh lebih banyak penelitian untuk mengkaji hubungan daging buah ini dan kesehatan jantung dalam jangka panjang.

Baca juga: 6 Efek Samping Pisang jika Dikonsumsi Terlalu Banyak, Apa Saja?

2. Berat badan bertambah

Kebanyakan orang menganggap kelapa, termasuk daging dan airnya, sebagai makanan nabati yang sehat.

Meski benar, mengonsumsi daging buah tropis ini tanpa disadari turut berkontribusi terhadap penambahan berat badan.

Kenaikan berat badan disebabkan kandungan kalori dan lemaknya yang cukup tinggi. Selain itu, daging kelapa juga mengandung banyak gula, sekitar 5 gram per 80 gramnya.

Kendati demikian, efek samping daging kelapa dapat dicegah dengan membatasi jumlah asupan dan melakukan aktivitas fisik atau olahraga.

Baca juga: 4 Efek Samping Terong yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

3. Kolesterol naik

ilustrasi kelapaPIXABAY/MIGUELCRUZ30 ilustrasi kelapa

Daging kelapa mengandung lemak jenuh dalam jumlah tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol pada darah.

Dilansir dari laman Eat This, kondisi ini terutama berpengaruh terhadap kelompok orang yang secara genetik "sensitif" akan lemak jenuh.

Naiknya kolesterol akibat lemak jenuh pun lama-kelamaan akan meningkatkan risiko terjadinya berbagai gangguan kesehatan, seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes.

4. Alergi

Seperti bahan makanan lain, daging kelapa juga dapat memicu reaksi alergi pada sebagian orang.

Alergi makanan adalah suatu reaksi saat sistem kekebalan tubuh salah merespons bahan pangan sebagai ancaman.

Orang yang memiliki alergi biasanya akan mengeluarkan beberapa tanda saat mengonsumsi buah ini, seperti ruam dan gatal.

Bahkan, pada kasus yang parah, alergi makanan berpotensi menyebabkan anafilaksis yang dapat berujung pada kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Tren
Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tren
Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Tren
Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com