Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif dan Kronologi Pria Bunuh Dosen UIN Raden Mas Said di Sukoharjo

Kompas.com - 26/08/2023, 07:19 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pria berinisial DF (23) membunuh seorang perempuan berinisial WDS (34) yang berprofesi sebagai dosen UIN Raden Mas Said di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Aksi pembunuhan yang dilakukan DF terhadap WDS itu terjadi pada Rabu (23/8/2023).

Dikutip dari Kompas,com, Jumat (25/8/2023), kepolisian sudah menangkap DF di kediamannya, Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo pada Jumat (25/8/2023) dini hari.

Baca juga: Kronologi Pawang Ular di Sumedang Tewas Usai Digigit Kobra Saat HUT Ke-78 RI

Baca juga: Motif dan Kronologi Pembunuhan Pemilik Salon di Sragen

Motif pembunuhan

Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit mengatakan, pelaku nekat menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati.

Awalnya, DF yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan itu sedang merenovasi rumah milik WDS.

Rumah WDS berlokasi di perumahan wilayah Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.

Baca juga: Motif dan Kronologi Pembunuhan Mahasiswa UI oleh Seniornya

Sigit menjelaskan, niat atau keinginan membunuh korban tersebut bermula saat WDS meninjau rumahnya yang sedang direnovasi. Waktu itu, korban mengeluarkan perkataan “tukang kok amatiran”.

"Pelaku sedang memasang batu bata di rumah tinggal korban tersebut pelaku D, bersama rekan kerjanya tiga orang," kata Sigit dilansir dari Kompas.com, Jumat (25/8/2023).

Perkataan yang keluar dari WDS itu membuat pelaku sakit hati karena merasa sudah bekerja dengan baik dan dendam untuk menghabisi nyawa korban.

Baca juga: Motif dan Kronologi Pembunuhan LC di Madiun oleh Tukang Bangunan

Kronologi pembunuhan

Petugas mengevakuasi mayat W dari dalam rumah di sebuah perumahan di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/8/2023).KOMPAS.com/Labib Zamani Petugas mengevakuasi mayat W dari dalam rumah di sebuah perumahan di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/8/2023).

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (25/8/2023), kasus pembunuhan tersebut bermula pada Senin (21/8/2023), saat WDS sedang meninjau rumahnya.

Selama proses pembangunan, DF tinggal di rumah milik temannya yang bersebelahan dengan rumahnya.

Saat DF sedang memasang batu bata bersama teman-temannya, datanglah WDS ke lokasi untuk meninjau proses renovasi rumah miliknya.

Sekitar pukul 08.30 WIB, WDS menggerutu selama kurang lebih 30 menit dengan mengatakan bahwa DF sebagai tukang amatiran.

Awalnya, DF tidak menggubrisnya. Namun pada saat teman-temannya mengerjakan bagian lain di rumah WDS, lama kelamaan DF merasa sakit hati mendengar perkataan korban.

Baca juga: Terduga Pelaku Pembunuhan WNI di Jepang Ditangkap

Pelaku rencanakan pembunuhan

Setelah itu, pelaku merasa dendam dan ingin melampiaskannya dengan merencanakan pembunuhan kepada WDS.

DF menunggu sampai dua hari hingga tepatnya pada Rabu (23/8/2023) malam, ia membawa pisau pemotong daging dari rumah untuk membunuh WDS.

Pelaku juga mengenakan sarung tangan medis dan buff penutup wajah yang disimpan di rumahnya.

Setelah itu, DF berjalan kaki dari rumahnya di Dukuh Taru, Desa Tempel, Gatak menuju tempat tinggal WDS.

Sesampainya, DF mencoba masuk dengan memanjat rumah korban.

“Masuk dari pagar naik ke atap depan samping naik di belakang ada tandon, dari situ masuknya,” kata DF.

Setelah berhasil masuk rumah, DF melihat WDS sedang tertidur di atas kasur yang terletak di ruang tamu.

Baca juga: Motif dan Kronologi Suami Bunuh Mantan Istri Tepat di Depan Anak Mereka

Pelaku ancam korban

DF yang sudah berada di dalam rumah WDS menempelkan pisau yang dibawanya ke leher korban agar diam dan tidak berteriak.

Saat itu, WDS kaget dan ingin berteriak. Sehingga, DF menekan leher korban sampai merasa lemas.

Karena lemas, DF melepaskan ibu jari yang menekan leher WDS secara perlahan.

Sambil melepas tekanan pada leher WDS, DF berkata “Kamu pilih diam dan tak (aku) biarkan hidup atau kamu berteriak dan tak (aku) habiskan sekarang”.

Namun, WDS justru berteriak dan berusaha merebut pisau pemotong daging milik DF.

DF merasa emosi dan kemudian menganiaya WDS dengan pisau yang dibawanya sampai korban meninggal dunia.

Baca juga: Apakah Ambil Motor Korban Kecelakaan di Kepolisian Dikenakan Biaya?

Pelaku hilangkan barang bukti

Sigit mengatakan, DF membakar pakaian yang ia kenakan setelah menghabisi WDS di sekitar lokasi.

Selain itu, DF juga membuang pisau yang digunakan dalam aksi pembunuhan itu ke sungai Blimbing.

DF diketahui juga mengambil barang berharga milik korban seperti telepon genggam, sejumlah uang tunai, dan laptop.

“Pembunuhan berencana. Memang sudah direncanakan sebelumnya. Untuk ancaman maksimal hukuman mati,” jelas Sigit.

Baca juga: Motif dan Kronologi Pemuda di Depok Bunuh Ibu dan Lukai Ayah Kandungnya

(Sumber: Kompas.com/Labib Zamani | Editor: Khairina, Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com