Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangka eSAF Disebut Mudah Patah dan Berkarat, Akankah Honda Lakukan Recall?

Kompas.com - 24/08/2023, 18:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rangka Enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) buatan Honda belakangan ini disorot warganet.

Beberapa warganet mengutarakan kegusarannya lantaran rangka tersebut dinilai mudah berkarat.

Rangka yang disebut mudah berkarat menyebabkan sasis motor berlubang dan kondisi ini rawan terjadi patah di bagian depan.

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (15/8/2023), warganet dengan akun X @reges007 menunjukan rangka eSAF pada motor miliknya yang sudah berkarat.

Sementara akun TikTok @mahdom_14 memperlihatkan lubang pada bagian bawang rangka eSAF.

"Ajojing rungkad kawan rangka nya kerpos para," tulis pengunggah.

Selain itu, seorang warganet melalui unggahan di X ini juga mengutarakan rasa kuatirnya terhadap rangka eSAF yang disebut mudah patah.

"Tanyarl gais klo antisipasi motor kya gini disemprot anti karat bisa gak sih Ketar ketir ini," cuit pengunggah.

Lantas, akankah PT Astra Honda Motor (AHM) melakukan recall?

Recall adalah kewajiban produsen kepada konsumen untuk memperbaiki produk yang sudah dijual.

Baca juga: Ramai soal Rangka eSAF Motor Honda Disebut Mudah Patah, Ini Kata AHM dan Ahli UGM

Jawaban AHM

Saat ditanya soal recall, Senior Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor Rina Listiani mengatakan, pihaknya sedang fokus menangani masalah rangka eSAF yang mudah berkarat dan patah.

Hal tersebut dilakukan dengan cara menemui konsumen bersama jaringan bisnis AHM.

"Kami bersama jaringan bisnis berkomitmen merespons dengan cepat setiap keluhan agar dapat segera memberikan layanan dan rasa nyaman," kata Rina kepada Kompas.com, Kamis (24/8/2023).

Secara paralel, AHM juga melakukan pengecekan mengenai detail penyebab mengapa rangka eSAF mudah berkarat dan patah.

Lebih lanjut, Rina juga menjelaskan, munculnya bercak seperti karat pada rangka eSAF merupakan lapisan silicate atau silikat.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ini Alasan Mengapa Perlu Memadankan NIK dengan NPWP Sebelum 1 Juli 2024

Ini Alasan Mengapa Perlu Memadankan NIK dengan NPWP Sebelum 1 Juli 2024

Tren
Baru Seminggu, Jaring Hitam Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Banyak Dilubangi Wisatawan

Baru Seminggu, Jaring Hitam Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Banyak Dilubangi Wisatawan

Tren
Menilik Program Mirip Tapera di China, Iuran Wajib, Dipotong dari Gaji Bulanan

Menilik Program Mirip Tapera di China, Iuran Wajib, Dipotong dari Gaji Bulanan

Tren
Perjalanan Tapera, Digulirkan Saat Era SBY dan Kini Dijalankan Jokowi

Perjalanan Tapera, Digulirkan Saat Era SBY dan Kini Dijalankan Jokowi

Tren
Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Tren
Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Tren
Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Tren
Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com