Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Kota dengan Tingkat Polusi Tertinggi di Dunia, Jakarta Peringkat 2

Kompas.com - 09/08/2023, 12:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Manusia, dan makhluk hidup secara umum, membutuhkan udara bersih untuk bisa hidup, tumbuh, dan berkembang dengan baik.

Namun saat ini, masyarakat di beberapa negara menghirup kualitas udara buruk, sehingga menjadikan polusi udara sebagai salah satu ancaman kesehatan yang perlu diwaspadai.

Polusi udara adalah campuran kompleks dari partikel padat, tetesan cairan, serta gas yang bisa berasal dari banyak sumber.

Beberapa di antaranya adalah pembakaran bahan bakar rumah tangga, asap industri, knalpot lalu lintas, pembangkit listrik, pembakaran limbah, praktik pertanian, dan lain-lain.

Baca juga: Bahaya Manakah Polusi Udara dengan Mengisap Rokok?


Sumber yang berbeda dapat menyebabkan campuran polusi udara yang berbeda.

Misalnya, perkotaan yang dekat dengan laut dapat memiliki partikel yang terdiri dari garam laut, debu jalan, dan asap dari mesin diesel.

Sebaliknya, daerah pedesaan yang dekat dengan hutan mungkin memiliki partikel yang terdiri dari tanah, asap dari kompor, atau kebakaran hutan.

Baca juga: 10 Kota dengan Tingkat Polusi Tertinggi di Indonesia Versi IQAir

Lantas, mana saja kota dengan tingkat polusi paling tinggi di dunia?

Kota paling polusi di dunia

Tangkapan layar daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia versi IQAir.iqair.com Tangkapan layar daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia versi IQAir.

Berikut ini adalah daftar 10 kota yang memiliki kualitas udara yang buruk di dunia versi IQAir (9/8/2023):

  1. Johannesburg, Afrika Selatan: 156
  2. Jakarta, Indonesia: 154
  3. Santiago, Chili: 152
  4. Beijing, Tiongkok: 134
  5. Lahore, Pakistan: 119
  6. Dubai, Uni Emirat Arab: 118
  7. Dhaka, Bangladesh: 110
  8. Hanoi, Vietnam: 108
  9. Karachi, Pakistan: 102
  10. Riyadh, Arab Saudi: 95.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Ini Penyebabnya Kata DLH DKI

Menurut WHO, 99 persen populasi global menghirup udara yang mengandung tingkat polutan tinggi atau melebihi batas pedoman WHO.

Menghirup udara dengan kualitas buruk dapat menyebabkan penyakit baik pada sistem kardiovaskular maupun pernapasan.

Kondisi tersebut bisa memicu sejumlah penyakit seperti stroke, kanker paru-paru, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Baca juga: Jokowi dan Anies Baswedan Divonis Bersalah atas Polusi Udara Jakarta

Kota dengan udara terbersih di dunia

Sebaliknya, 10 kota dengan kualitas udara paling bersih adalah sebagai berikut:

  1. Nagoya, Jepang: 8
  2. Montreal, Kanada: 8
  3. Sydney, Australia: 8
  4. Portland, Amerika Serikat: 8
  5. San Fransisco, Amerika Serikat: 8
  6. Moskow, Rusia: 10
  7. Oslo, Norwegia: 10
  8. Busan, Korea Selatan: 15
  9. Lyon, Perancis: 16
  10. Birmingham, Inggris: 17
  11. Brussel, Belgia: 17.

Demikian daftar masing-masing 10 negara dengan kualitas udara terburuk dan terbersih di dunia.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 6 Cara Mengurangi Polusi Udara Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Tren
Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com