Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jusuf Irianto
Dosen

Guru Besar di Departemen Administrasi Publik FISIP Universitas Airlangga, Surabaya

Hidup Berkemajuan dengan AI

Kompas.com - 03/08/2023, 10:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TEKNOLOGI kecerdasan buatan (AI) mengancam keberadaan karyawan di berbagai negara. Pada saat yang sama, karyawan juga menghadapi berbagai persoalan terkait gaji atau upah, dan lainnya termasuk pengabaian berbagai hak oleh perusahaan.

Di Inggris, perusahaan telekomunikasi British Telecommunication (BT) bakal memutuskan hubungan kerja (PHK) puluhan ribu karyawan hingga tujuh tahun ke depan. BT mengalihkan peran SDM dengan menggunakan teknologi AI.

Ada sekitar 130.000 karyawan saat ini bekerja di BT. Jumlah karyawan BT yang di-PHK diprediksi bakal naik mendekati angka 100.000 karyawan seiring kemajuan teknologi AI yang mampu mensubstitusi pekerjaan administratif, semisal, layanan pelanggan (customer service).

Di Amerika Serikat (AS) tak kalah mengkhawatirkan. Alphabet Inc. sebagai perusahaan induk Google, melakukan PHK sekitar 12.000 orang atau 6 persen dari total tenaga kerja. Alasannya sama, yakni akibat penggunaan teknologi AI.

Secara keseluruhan, AI berkontribusi terhadap sekitar 4,9 persen dari total PHK pada awal 2023 di AS. Padahal pada 2022, sesuai hasil analisis dalam Employment Report, AI sama sekali tak dikaitkan dengan keputusan PHK.

Manfaat AI

Kekhawatiran terhadap AI tampak rasional meskipun berlebihan. Hal ini mengingat AI mengandung sejumlah manfaat bagi kehidupan sosial dan perekonomian.

Kehadiran AI tak serta merta menjadi bencana, namun berpotensi memberi keuntungan dan produktifitas.

AI dapat dipandang sebagai kekuatan transformatif yang bermakna positif. Teknologi AI mampu mendorong peningkatan standar hidup manusia secara dramatis.

Di bidang kesehatan, misalnya, AI digunakan dokter untuk menemukan cara mendeteksi dan menyembuhkan pasien. Penemuan obat terbaru untuk mengobati berbagai penyakit juga diperoleh dengan memanfaatkan AI.

Di bidang pendidikan, para guru dapat mangembangkan rencana pembelajaran berbasis AI.

Dengan menimbang manfaat AI, karyawan perusahaan perlu mengambil sikap optimistis. AI tak akan mengganti peran manusia. AI harus diposisikan sebagai pendukung SDM perusahaan dalam menghasilkan karya lebih baik daripada produk yang pernah dihasilkan.

Sebagai pendukung pekerjaan, AI bermanfaat dalam melaksanakan tugas rutin atau berulang. Entri data, penggajian karyawan, dan bahkan proses produksi atau manufaktur lebih mudah dilakukan dengan dukungan AI.

Teknologi chatbot berbasis AI, semisal, ChatGPT, dapat dimanfaatkan perusahaan dalam rangka otomatisasi kegiatan rutin. Selanjutnya, manajemen lebih fokus mengembangkan tugas strategis yang membutuhkan kreativitas dan inovasi berbasis keterampilan SDM.

Sekalipun teknologi AI bermanfaat untuk kegiatan operasional lebih efisien, perusahaan perlu meningkatkan kapasitas karyawan melalui pelatihan intensif. Tujuannya memberi pengetahuan dan skill terbaru yang relevan dengan kebutuhan bekerja berbasis teknologi AI.

Dengan pengetahuan dan keterampilan baru, karyawan dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan dratis dalam cara bekerja akibat AI. PHK pun dapat dihindari, sementara karyawan merasa lebih aman dalam bekerja sekaligus meningkatkan produktifitasnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com