KOMPAS.com - Total korban tewas dalam bencana banjir dan longsor di Korea Selatan (Korsel) dilaporkan telah mencapai lebih dari 40 orang hingga Senin (17/7/2023) malam waktu setempat.
Bencana banjir dan longsor di Korsel itu dipicu oleh hujan lebat yang melanda Negeri Ginseng sejak pekan lalu.
Hujan lebat yang terjadi di beberapa daerah seperti Gongju dan Cheongyang itu menyebabkan sungai, waduk, dan air di bendungan meluap sehingga terjadilah bencana hebat.
Baca juga: Saat Penumpang Korsel Nekat Buka Paksa Pintu Pesawat di Tengah Penerbangan...
Sejauh ini, sudah ada 41 orang yang dilaporkan meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor di Korsel.
CBS News melaporkan, angka tersebut sudah melampaui rekor korban banjir di Korea Selatan yang terjadi pada tahun lalu (11 orang).
Menurut laporan Yonhap News, jumlah korban tahun ini kembali bertambah setelah ditemukan lima mayat di Terowongan Cheongju, Provinsi Chungcheong Utara, pada Senin malam.
Baca juga: Banjir di Alun-alun Suryakencana dan Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrango Mulai 15 Mei 2023
Baca juga: Ramai soal UMS Buka Cabang Kampus di Korea Selatan, Ini Penjelasannya
Korban jiwa terus bertambah
Terowongan Cheongju menjadi salah satu lokasi yang menjadi pusat perhatian di tengah situasi bencana banjir dan longsor di Korsel.
Semua bermula ketika sebuah tanggul jebol akibat permukaan air yang tak lagi terbendung dan membuat sungai di sekitar terowongan meluap.
Hal itu membuat Terowongan Cheongju dibanjiri air dan menjebak belasan kendaraan di dalamnya.
Pihak berwenang menyebutkan jumlah korban tewas dalam tragedi Terowongan Cheongju saat ini terdapat 14 orang, termasuk lima mayat yang baru ditemukan.
"Empat mayat lagi ditemukan dalam semalam, termasuk pengemudi bus yang tenggelam, dan satu mayat lagi ditemukan pada pukul 20.10, sehingga jumlah korban tewas (dalam Terowongan Cheongju) bertambah menjadi 14 orang," demikian laporan Yonhap News.
Baca juga: Spesifikasi Pesawat Latih Tempur TNI AU T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan
Pusat penanggulangan Bencana dan Keselamatan juga mengungkapkan adanya korban hilang sebanyak 9 orang dan 34 orang luka-luka.
Banjir dan longsor di Korsel juga memaksa ribuan penduduk mengungsi dari rumah.