Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ferdian Ahya Al
Dosen

Dosen Hubungan Internasional, Universitas Sebelas Maret

Diplomasi Olahraga Erick Thohir

Kompas.com - 14/07/2023, 11:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ERICK Thohir ditetapkan menjadi Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam Kongres Luar Biasa pada 16 Februari 2023. Sejak itu, dia telah berhadapan dengan berbagai persoalan sepak bola Indonesia.

Saat dia ditetapkan jadi ketum PSSI, lembagai itu berada dalam situasi sulit karena menghadapi kenyataan bahwa Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan itu tentunya menimbulkan kerugian besar.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan, kerugian atas batalnya Piala Dunia U-20 2023 FIFA di Indonesia mencapai Rp 3,7 triliun. Itu belum termasuk kerugian lain seperti biaya renovasi stadion.

Baca juga: Diplomasi Olahraga Berlanjut, Pyogyang Kirim Tim Pingpong ke Seoul

Perlahan tetapi pasti, Erick Thohir mulai memberikan gebrakan terhadap persepakbolaan Indonesia dengan melalukan upaya diplomasi dengan berbagai pihak. Dalam studi hubungan internasional, hal ini sering dikenal dengan istilah sport diplomacy atau diplomasi olahraga.

Stuart Murray (2020) dalam tulisan berjudul "Sports Diplomacy: History, Theory, and Practice" menjelaskan, diplomasi olahraga merupakan istilah baru yang menggambarkan praktik lama.

Hal itu dipahami sebagai kekuatan unik olahraga untuk mendekatkan orang, bangsa, dan komunitas melalui kecintaan bersama pada kegiatan fisik. Praktik itu dapat dipahami pula sebagai upaya untuk memajukan negara, khususnya yang berkaitan langsung dengan olahraga.

Nikita Bokserov (2023) menyebutan, jenis diplomasi itu menggunakan kemampuan atlet, pejabat olahraga, dan kompetisi olahraga untuk menciptakan citra negara yang menarik bagi publik asing.

Bagi masyarakat Indonesia, sepak bola merupakan salah satu olahraga yang paling digemari. Bahkan, berdasarkan laporan yang dikeluarkan Ipsos, proporsi masyarakat Indonesia yang menyukai sepak bola mencapai 69 persen. Angka ini merupakan yang tertinggi di dunia.

Dengan demikian, batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tentu menjadi kekecewaan tersendiri bagi pecinta sepak bola Indonesia.

Tidak Diberi Sanksi Berat

Kendati demikian, Indonesia patut bersyukur karena mampu terhindar dari sanksi berat FIFA terkait batalnya perhelatan tersebut. Berdasarkan pengalaman tahun 2015, sangat terbuka kemungkinan bahwa Indonesia memperoleh sanksi berat karena dianggap telah melanggar statuta FIFA.

Namun, Erick Thohir rupanya bisa melakukan negosiasi sehingga Indonesia terhindar dari sanksi pembekuan dan hanya memperoleh sanksi administratif. Hal ini merupakan salah satu awal baik bagi Erick sebagai Ketum PSSI.

Setelah peristiwa tersebut, Timnas Sepak Bola Indonesia juga menunjukkan perubahan ke arah positif, terutana saat mampu menjuarai cabang olahraga itu di SEA Games 2023 di Kamboja sejak terakhir juara 32 tahun lalu.

Terobosan lain adalah ketika Erick Thohir menghadirkan tim yang merupakan Juara Piala Dunia pada edisi terakhir, Argentina, untuk menjadi lawan Indonesia dalam FIFA Matchday. Meski akhirnya menelan kekalahan 0-2, hal itu tetap menjadi suatu pengalaman berharga bagi Timnas Indonesia yang pada waktu itu menempati peringkat 149 dunia.

Baca juga: Ketika Presiden Jokowi Puji PSSI Era Erick Thohir Saat Cek Venue Piala Dunia U17...

Kehadiran Argentina dapat dikatakan sebagai keberhasilan Erick Thohir dalam berdiplomasi dengan Asociación del Fútbol Argentino (AFA) atau federasi sepak bola Argentina, sehingga Timnas mereka yang berpredikat peringkat satu dunia bersedia hadir sebagai lawan Timnas Indonesia.

Tak sampai di situ, Indonesia kemudian juga ditunjuk FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17, menggantikan Peru yang mundur sebagai tuan rumah. Hal ini merupakan kabar gembira khususnya bagi pecinta sepak bola Indonesia.

Penunjukkan itu diharapkan dapat menggantikan atau setidaknya mengurangi kerugian yang terjadi akibat pembatalan event sebelumnya. Momentum itu membangkitkan kembali gairah sepak bola di Indonesia, setelah sempat turun beberapa waktu lalu.

Jika menariknya ke konteks yang lebih luas, dampak dari gebarakan Erick Thohir tersebut tentunya tidak hanya dirasakan di bidang sepak bola, tetapi juga pada sektor lain khususnya sektor ekonomi dan pariwisata. Pakar ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda menyebut, perputaran uang dari Piala Dunia U-17 di Indonesia dapat mencapai Rp 1,02 triliun.

Pendapat tersebut masuk akal, mengingat event tersebut dapat menarik pendukung atau fans sepak bola dari berbagai negara peserta untuk datang ke Indonesia, yang sekaligus dapat bertindak sebagai wisatawan mancanegara.

Berbagai terobosan lain telah dilakukan Erick Thohir. Dilansir dari laman resmi PSSI, Erick Thohir menggandeng Ernst & Young, firma jasa profesional multinasional yang berpusat di London, Inggris, untuk melakukan audit forensik sebagai upaya membenahi manajemen keuangan PSSI.

PSSI juga menjalin kerja sama dengan Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) dan Deutsche Fussball Liga (DFL) atau Liga Sepak Bola Jerman yang dituangkan melalui nota kesepahaman (MoU). Hal ini dilakukan dalam rangka memperbaiki kualitas kompetisi domestik.

Sejumlah hal itulah yang disebut sebagai diplomasi olahraga, bahwa selain dapat memajukan olahraga, langkah yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau mampu berkontribusi pada kepentingan nasional. Ditambah lagi, Indonesia memiliki potensi budaya dan wisata yang beragam, sehingga momentum Piala Dunia U-17 dapat dimanfaatkan sebagai langkah untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.

Hal itu bisa menjadi sinergi antara sektor sehingga menghasilkan multiplier effect.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com