Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Krisis Keuangan Paling Parah di Dunia

Kompas.com - 11/07/2023, 11:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

Ini merupakan tanggapan atas pengiriman pasokan senjata oleh AS ke Israel selama Perang Arab–Israel Keempat.

Hal ini menyebabkan kelangkaan minyak yang besar dan lonjakan harga minyak yang parah serta menyebabkan krisis ekonomi di AS dan banyak negara maju lainnya.

Baca juga: 5 Kebiasaan Mengatur Keuangan yang Dilakukan Orang Kaya, Layak Ditiru

5. Krisis Asia 1997

Krisis ini bermula dari Thailand pada tahun 1997 dan dengan cepat menyebar ke seluruh Asia Timur dan mitra dagangnya.

Aliran modal spekulatif dari negara-negara maju ke pusat ekonomi Asia Timur seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Korea Selatan memicu era optimisme.

Ini mengakibatkan overextension kredit dan terlalu banyak akumulasi hutang di negara-negara tersebut.

Dana Moneter Internasional harus turun tangan untuk membuat paket bailout untuk membantu negara-negara tersebut menghindari gagal bayar.

Baca juga: 9 Hal yang Perlu Diketahui soal Qanun Aceh tentang Lembaga Keuangan Syariah

6. Krisis Keuangan 2007–2008

Krisis keuangan ini menjadi yang paling parah sejak Great Depression, dipicu oleh runtuhnya gelembung perumahan di AS. Ini mendatangkan malapetaka di pasar keuangan di seluruh dunia.

Krisis mengakibatkan runtuhnya Lehman Brothers, membawa banyak lembaga keuangan dan bisnis utama ke jurang kehancuran, dan membutuhkan dana talangan dari pemerintah.

Butuh hampir satu dekade untuk semuanya kembali normal, menghapus jutaan pekerjaan dan miliaran dolar pendapatan di sepanjang perjalanan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com