Ismiralda mengatakan, gula sering kali diklaim bisa membantu kulit tetap berada pada kadar keasamannya.
Namun ia juga menegaskan bahwa di kulit terdapat bakteri-bakteri dan mikroba lain yang normalnya memang hidup di sana. Sehingga ketika gula dioleskan pada wajah, maka dapat meningkatkan risiko infeksi.
"Rasionalnya, penambahan gula berisiko meningkatkan kolonisasi kuman sehingga justru akan meningkatkan risiko infeksi dan inflamasi pada kulit. Sehingga tidak dianjurkan untuk menggunakan gula untuk perawatan jerawat," jelasnya.
Baca juga: 7 Makanan yang Bisa Menyebabkan Jerawat, Apa Saja?
Menurut Ismiralda, bahan alami apapun yang ekstraknya bisa bermanfaat untuk kulit tidak bisa secara langsung menunjukkan perubahan pada jerawat.
Hal ini karena zat-zat aktif yang ada dalam bahan alami tersebut tidak bisa langsung terserap oleh kulit jika diterapkan secara utuh dalam bentuk buah.
"Pada prinsipnya sama saja, bahan alami apapun juga yang bermanfaat ekstraknya, jadi tidak serta merta bahan utuh dipakai begitu saja. Jadi harus melalui tahap-tahap, agar bahan tersebut bisa bermanfaat dan digunakan untuk kulit," jelasnya.
Ia mengatakan, jika mengalami masalah dengan kulit sebaiknya langsung dikonsultasikan ke dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.