Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Link, Harga, dan Cara Beli Tiket Festival Lampion Waisak di Borobudur

Kompas.com - 19/05/2023, 09:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Festival Waisak di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah akan digelar pada Minggu, 4 Juni 2023. Sebanyak 2.000 lampion akan diterbangkan dalam acara tersebut. 

Panitia Ticketing Festival Waisak Nasional Aurellia Elvaretta menjelaskan, pemesanan tiket untuk menyaksikan penerbangan lampion di Candi Borobudur saat ini masih dilayani.

Link untuk pembelian tiket bisa dilakukan melalui link https://forms.gle/ktDaLXf3SaAFUYM38

Harga tiket dan fasilitas

Aurellia menjelaskan, harga tiket Festival Lampion Waisak Nasional 2023 adalah Rp 300.000.

Nantinya peserta akan mendapatkan gelang akses untuk memasuki area pelepasan lampion di komplek Candi Borobudur.

Selain itu peserta akan mendapatkan wishing card yang akan ditempel di lampion sebelum diterbangkan.

Baca juga: Cerita di Balik 32 Biksu yang Berjalan Kaki dari Thailand Menuju Candi Borobudur

Cara pembelian tiket festival lampion di Candi Borobudur

Dikutip dari Kompas.com (13/4/2023), cara pembelian tiket untuk melihat pelepasan lampion sebagai berikut:

  • Buka dan isi tautan berikut https://forms.gle/ktDaLXf3SaAFUYM38
  • Setelah mengisi, tunggu beberapa saat untuk dapat reminder (penginat) pembayaran melalui WhatsApp pribadi.
  • Kirim bukti transfer ke nomor Whatsapp yang mengirimkan reminder pembayaran tersebut.
  • Setelah pembayaran sudah terverifikasi, peserta akan mendapatkan kode khusus melalui e-mail pribadi yang didaftarkan sebelumnya.
  • Kode tersebut kemudian akan digunakan untuk penukaran tiket di Candi Borobudur.

Syarat ikut melepas lampion Waisak di Candi Borobudur

Berikut sejumlah ketentuan bagi calon peserta yang ingin ikut melepas lampion Waisak di Candi Borobudur:

  • Usia minimal peserta adalah tujuh tahun
  • Sudah mendapatkan vaksin Covid-19. Wajib datang sesuai tanggal dan jam yang ditentukan
  • Apabila datang tidak sesuai dengan tanggal dan jam yang sudah ditentukan maka tiket tidak berlaku
  • Tiket yang sudah dibeli tidak bisa di-refund (pengembalian dana)
  • Wajib menjaga keheningan dan kenikmatan selama acara berlangsung
  • Alat komunikasi di-non-aktifkan/mode silence
  • Wajib menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan selalu menggunakan hand sanitizer
  • Harga tiket berlaku untuk satu orang dan penerbangan lampion akan dilakukan minimal oleh empat orang pengunjung yang dipandu oleh panitia.

Kegiatan festival lampion di Candi Borobudur

Aurellia menjelaskan, nantinya dalam acara tersebut selain penerbangan lampion juga akan ada sesi meditasi bersama.

Berdasarkan rundown acara Festival Waisak 2023 yang dikirimkan kepada Kompas.com, maka pintu masuk peserta menuju lokasi Festival Lampion di Marga Utama akan mulai dibuka pukul 16.30-17.30 WIB.

Acara akan diawali dengan penampilan gamelan karawitan, pembukaan oleh MC dan demonstrasi mengenai cara penerbangan lampion oleh Bhikkhu yang bertugas.

Selanjutnya akan ada pembacaan Paritta yang dipimpin oleh Ketua Bhikkhu Sangha.

Kemudian acara meditasi akan dimulai pada pukul 17.55 WIB dipimpin oleh Yang Mulia Bhante Daniel.

Akan ada acara penyalaan lilin utama yang menggunakan nyala Api Abadi dari Merapen yang diikuti oleh tamu dan peserta.

Selanjutnya Meditasi Metta Bhavana akan dilanjutkan dengan pesan Waisak dan Parita pemberkahan.

Akan ada kegiatan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan menyalakan obor utama oleh tamu VVIP.

Nantinya sejumlah tokoh yang hadir untuk memberikan sambutan acara yakni:

  • Ketua Umum Walubi, Hartati Murdaya
  • Gunernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
  • Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno

Acara pelepasan lampion akan dilakukan sekitar pukul 19.30 WIB.

Baca juga: Tujuan 32 Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com