KOMPAS.com - Gubernur Maluku, Murad Ismail, dicopot dari jabatan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDI-P) Maluku.
Pencopotan ini disebut berawal dari klarifikasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P mengenai kabar istri Murad Ismail yang berpindah partai.
Diberitakan Kompas.com, Selasa (9/5/2023), Gubernur Maluku tersebut lantas menunjukkan sikap tidak terpuji kepada Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat dan Ketua Bidang Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun.
"Tiba-tiba Pak Murad menunjukkan sikap emosional," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Sadarestuwati dalam keterangan yang diterima, Selasa.
Sadarestuwati menyatakan, sikap Murad tersebut jauh dari karakter seorang pemimpin yang bijak dalam menyelesaikan permasalahan.
Lantas, bagaimana sosok Gubernur Maluku Murad Ismail yang disebut jauh dari karakter seorang pemimpin dalam menghadapi masalah?
Baca juga: Profil Bupati Pandeglang Irna Narulita yang Disorot KPK Imbas Harta Jumbo, Tercatat Punya 112 Tanah
Dilansir dari Kompas.id, Murad Ismail alias Irjen Polisi (Purn) Drs Murad Ismail merupakan purnawirawan Polri yang menjabat sebagai Gubernur Maluku periode 2019-2024.
Sebelum menjadi orang nomor satu di Maluku, Murad beberapa kali menduduki jabatan penting di Korps Bhayangkara.
Dia pernah mengemban amanat sebagai Wakapolda Maluku sejak 2013. Berselang enam bulan kemudian, dia ditunjuk sebagai Kapolda Maluku menggantikan Brigjen Pol Muktiono.
Karier Murad di kepolisian kian melejit kala dirinya dipercaya menjadi Komandan Korps Brimob Polri pada 2015.
Namun, pada 2018, pria kelahiran Ambon, Maluku pada 11 September 1961 ini memilih pensiun dini dari kepolisian dan terjun ke dunia politik.
Dikutip dari Kompas.com (9/9/2021), Murad Ismail memasuki dunia politik dengan maju pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Maluku 2018.
Bergabung dengan PDI-P, Murad menggandeng Barnabas Orno yang masih satu partai sebagai wakilnya.
Pasangan ini pun didukung oleh beberapa partai politik, seperti PDI-P, Nasdem, Gerindra, PKB, PPP, PAN, dan PKPI.
Murad dan Orno berhasil mengalahkan petahana Gubernur Maluku Said Assegaf yang berpasangan dengan Andreas Rentanubun.