Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pramono Dwi Susetyo
Pensiunan

Pemerhati masalah kehutanan; penulis buku

Mempertanyakan Klaim Penurunan Laju Deforestasi

Kompas.com - 02/05/2023, 12:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) di Hannover, Jerman, pada 16 April 2023 mengatakan, Indonesia dalam 20 tahun terakhir mampu menurunkan laju deforestasi secara signifikan dalam rangka membangun ekonomi hijau. Itu pernyataan kedua Jokowi setelah di Glasgow, Inggris mengemukakan hal yang sama tahun 2021.

Sejumlah organisasi non pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) menilai komitmen Indonesia dalam menjaga keberlangsungan lingkungan belum sesuai dengan kondisi di lapangan. Dengan membuka peluang investasi tanpa memperhatikan kebijakan yang berpihak pada lingkungan, upaya Indonesia dalam target emisi nol bersih diragukan (Kompas, Selasa; 25/4/2023).

Baca juga: Deforestasi di Maluku Raya Semakin Mengkhawatirkan

Komitmen pada lingkungan disampaikan Presiden Jokowi saat kegiatan di Hannover Messe 2023, Jerman, pada 16 April 2023 itu. Ketika itu, Presiden menyebutkan, aksi nyata pemerintah antara lain tampak dari turunnya laju deforestasi secara signifikan selama 20 tahun terakhir, kebakaran hutan turun 88 persen, rehabilitasi hutan mangrove ditargetkan 600.000 hektare (ha) pada 2024, serta pembangunan 30.000 ha kawasan industri hijau di Kalimantan Timur.

Benarkah laju penurunan deforestasi menurun drastis selama 20 tahun terakhir? Mari kita ulik data di bawah ini.

Angka Resmi Deforestasi Versi Pemerintah

Laju deforestasi hutan Indonesia pada periode 1985-1998 tidak kurang dari 1,6 – 1,8 juta ha per tahun (Dephutbun, 2000). Tahun 2000, laju deforestasi meningkat menjadi paling tidak 2 juta ha per tahun (FWI/GFW, 2001).

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sejak masa Reformasi sampai saat ini deforestasi semakin menurun, pada tahun 2016-2017 berada di angka 0,48 juta hektare. Dalam beberapa tahun terakhir, KLHK melakukan pembaharuan data dan mempublikasikan angka deforestasi per tahun, tentunya dengan definisi deforestasi sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 70 tahun 2017.

Data resmi menunjukkan, pada periode 2013-2014 deforestasi turun ke angka 0,4 juta ha  per tahun setelah pada periode sebelumnya berada pada angka 0,73 juta ha per tahun. Angka deforestasi kemudian naik pada periode 2014-2015 menjadi 1,09 juta ha per tahun, lalu turun menjadi 0,63 juta ha per tahun pada periode 2015-2016, dan turun kembali ke angka 0,48 juta ha per tahun pada periode 2016-2017.

Indonesia berhasil menurunkan deforestasi 75,03 persen di periode 2019-2020, hingga berada pada angka 115,46 ribu ha. Angka ini jauh menurun dari deforestasi tahun 2018-2019 sebesar 462,46 ribu ha.

Data itu dirilis Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (Ditjen PKTL) KLHK. Penurunan deforestasi sebesar 75,03 persen merupakan angka deforestasi netto. Perhitungan deforestasi itu juga mencakup baik di dalam maupun di luar kawasan hutan Indonesia.

Baca juga: Mengapa Deforestasi Harus Menjadi Musuh Masyarakat?

Sesuai perkembangan teknologi, perhitungan luas deforestasi sejak periode tahun 2011-2012 merupakan hasil perhitungan deforestasi netto yang sudah mempertimbangkan kegiatan reforestasi. Sementara perhitungan pada periode sebelumnya masih menggunakan deforestasi bruto.

Jadi penyajian angka deforestasi yang digunakan adalah deforestasi netto, yang merupakan hasil deforestasi bruto dikurangi dengan angka reforestasi. Angka deforestasi bruto tahun 2019-2020 sebesar 119,1 ribu ha, sementara angka reforestasinya sebesar 3,6 ribu ha.

Angka deforestasi bruto tahun 2018-2019 sebesar 465,5 ribu ha, dan angka reforestasinya sebesar 3 ribu ha.

Deforestasi Versi FWI

Forest Watch Indonesia (FWI) mencatat, luas hutan alam di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Tahun 2000, Indonesia masih memiliki 106 juta ha hutan alam. Jumlah tersebut berkurang menjadi 93 juta ha tahun 2009, 88 juta ha tahun 2013, dan 82 juta ha tahun 2017.

Dari analisis data FWI, dapat disimpulkan bahwa selama 17 tahun ke belakang (2000-2017) Indonesia telah kehilangan hutan sekitar 23 juta ha atau setara dengan 75 kali luas Provinsi Yogyakarta. Angka yang sangat jauh jika dibandingkan dengan klaim 3 juta hektare keberhasilan rehabilitasi hutan dan lahan kritis.

Laju deforestasi di Indonesia tahun 2000-2009 sebesar 1,4 juta ha/tahun. Pada periode selanjutnya (2009-2013) berkurang menjadi 1,1 juta ha/tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com