KOMPAS.com - Batuk adalah respons alami tubuh untuk mengeluarkan partikel dan zat dari saluran pernapasan agar tidak masuk ke saluran napas bawah.
Batuk menjadi permasalahan tersendiri bagi sebagian orang apabila muncul gejalanya pada malam hari.
Sebab batuk di malam hari tidak hanya menyebabkan tenggorokan terasa sakit, namun juga membuat orang sulit memulai tidur.
Di sisi lain, tidak sedikit orang yang terbangun dari tidur menjadi sulit terlelap kembali karena kondisi tersebut.
Lantas, apa penyebab batuk dan cara menghentikannya di malam hari?
Baca juga: WHO Temukan Lagi Obat Batuk Beracun Buatan India
Dilansir dari Kementerian Kesehatan, batuk dapat disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas maupun infeksi saluran pernapasan bawah.
Faktor lain yang menyebabkan batuk adalah alergi, tuberkulosis (TBC), penyakit paru obstruksi kronik (PPOK), atau bronkitis kronis.
Kemenkes juga menyebutkan, batuk bisa disertai gejala lain yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gejala yang dimaksud adalah demam, pilek, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, sakit telinga, dan nyeri di otot.
Batuk yang tingkatnya sudah parah juga menyebabkan sesak napas dan dapat berlangsung beberapa hari atau lebih dari 8 minggu.
Baca juga: 5 Ciri-ciri Batuk TBC dan Cara Mengobatinya
Dokter kedokteran keluarga Cleveland Clinic Elizabeth Rainbolt, MD mengatakan bahwa orang dapat mengalami batuk basah atau batuk kering.
Dilansir dari Health Essentials, batuk basah atau batuk produktif artinya orang mengeluarkan lendir atau dahak dari paru-paru ketika mereka batuk.
Sementara batuk kering atau batuk tidak produktif artinya orang tidak mengeluarkan lendir atau dahak.
Namun, Rainbolt mengingatkan bahwa orang yang mengalami batuk kering bisa berubah menjadi batuk basah seiring berjalannya waktu.
"Jika Anda terus-menerus batuk, siklus tidur terganggu dan Anda tidak akan bisa istirahat untuk sembuh," ujarnya.
Berikut cara menghentikan batuk basah atau kering seperti disarankan Rainbolt.
Baca juga: 12 Ciri Asam Lambung Naik, Cegukan, Mual, hingga Batuk Kering
Khusus untuk batuk yang kerap terjadi sebelum atau ketika tidur, kondisi ini bisa diatasi dengan sejumlah cara.
Rainbolt menyarankan supaya orang tidur secara terbalik di malam hari supaya tidak batuk.
Pada posisi seperti itu, posisikan kepala sedikit ke atas supaya lendir tidak menumpuk di belakang hidung.
Pastikan posisi kepala tidak terlalu tinggi supaya leher tidak terasa sakit ketika malam hari.
Khusus untuk batuk kering, orang dapat tidur dalam posisi menyamping untuk meminimalkan iritasi.
Namun, orang perlu memeriksakan diri ke dokter jika batuk disertai sulit bernapas, demam lebih dari 38 derajat Celsius, muntah, nyeri dada, kaki bengkak, atau keluar lendir berwarna merah.
Baca juga: 7 Cara Mencegah Batuk dan Pilek akibat Flu Saat Musim Hujan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.