KOMPAS.com - Media sosial baru-baru ini diramaikan dengan video Kapolres Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP Yudha Pranata yang dinarasikan sedang mengintimidasi masyarakat adat Kawa.
Dalam video itu, tampak Yudha sedang berdialog dengan warga dan beberapa petugas pemerintahan di sebuah ruang terbuka.
Ia kemudian berdiri dari tempat duduknya dengan mengeluarkan sangkur dan menancapkannya ke atas meja.
Sayangnya, video itu tidak memiliki suara sehingga tidak diketahui dengan jelas konteks pembicaraannya.
Video selengkapnya dapat dilihat di sini: Video viral Kapolres Nagekeo disebut intimidasi warga dengan tancapkan sangkur.
Baca juga: Ramai soal Anggaran Rapat Rp 9,5 Miliar, Ini Penjelasan Perpusnas
Menanggapi hal itu, Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata membenarkan adanya video yang beredar itu.
Menurut dia, video tersebut diambil pada Agustus tahun lalu.
"Kejadian itu pada bulan Agustus 2022," kata AKBP Yudha kepada Kompas.com, Sabtu (29/4/2023).
Saat ditanyakan perihal alasan penancapan sangkur tersebut, hal itu merupakan simbol kepatuhannya kepada negara dan rakyat.
"Patuh kepada negara dan rakyat. Patuh untuk mendukung pembangunan agar jangan terhambat, patuh kepada rakyat yang memiliki hak atas pembangunan tersebut," jelas dia.
"Semenjak sangkur tertancap, sudah tidak ada lagi pengadangan. Semenjak sangkur tertancap, hak masyarakat didapatkan dengan lancar," lanjutnya.
Kepada Kompas.com, Yudha juga mengirimkan link video klarifikasi yang bersumber dari kanal YouTube Humas Polres Nagekeo yang diunggah pada Jumat (28/4/2023).
Baca juga: Viral, Video Oknum Prajurit Tendang Ibu-ibu, Ternyata Anggota Kopasgat TNI AU
Video itu berisi klarifikasi dari masyarakat adat Kawa yang berada di lokasi kejadian dan video asli saat AKBP Yudha menancapkan sangkur di atas meja, lengkap dengan suara pembicaraan.
Dalam video klarifikasi tersebut, seorang warga masyarakat adat Kawa menegaskan bahwa narasi Kapolres Nagekeo mengintimidasi warga tidak benar. Menurut dia, AKBP Yudha saat itu justru membantu warga.
"Apa yang dilakukan Bapak Kapolres (Nagekeo) itu tidak sedang melakukan intimidasi terhadap masyarakat Kawa, tetapi apa yang dilakukan Bapak Kapolres saat itu justru menguntungkan, membantukan masyarakat Kawa," kata pria dalam video.
Baca juga: Beredar Video Puluhan WNI di Myanmar Meminta Dipulangkan, Disebut Korban Perdagangan Orang