Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kue Kering yang Identik dengan Perayaan Lebaran di Indonesia, Apa Saja Jenisnya?

Kompas.com - 22/04/2023, 06:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Interaksi antara orang Belanda dengan masyarakat Indonesia pada abad XIX hingga XX melahirkan penyerapan budaya Eropa ke dalam budaya Indonesia, salah satunya soal kuliner.

“Bagaimana prosesnya bisa menjadi hidangan Lebaran ini tidak bisa dilepaskan dari interaksi sosial budaya masyarakat Bumi Putera, masyarakat Islam Indonesia, dengan orang-orang Eropa," ungkapnya dilansir dari Kompas.com (18/5/2019).

Sejak saat itu, sebagian masyarakat Indonesia mulai terpengaruh budaya kuliner Belanda dan mengalami perubahan selera.

Baca juga: Jika Lebaran Sabtu, Bolehkah Jumat Ikut Tidak Berpuasa?

Menurut Fadly, menyajikan kue-kue kering di hari Lebaran juga dapat menunjukkan derajat sosial seseorang.

Saat itu, masyarakat Indonesia menengah ke atas sudah tak mau lagi menyajikan makanan-makanan tradisional yang terbuat dari sagu, tepung beras, tepung ketan, dan lain sebagainya.

“Masyarakat Indonesia mulai merasa kue tradisional itu teksturnya lengket, kemudian tidak awet, tapi kalau kue-kue kering disajikan berhari-hari pun, berminggu-minggu pun akan tetap awet untuk disajikan termasuk dalam momen Lebaran,” imbuh Fadly.

Baca juga: Meski Nikmat, Batasi Konsumsi Nastar, Kastengel, dan Putri Salju!

Jenis kue kering yang muncul saat Lebaran

Ada beberapa jenis kue kering yang sering muncul saat perayaan Lebaran di Indonesia. Beberapa di antaranya meliputi:

1. Kue nastar

Kue nastar adalah salah satu kue kering yang banyak dicari masyarakat Indonesia saat Idul Fitri. Kue nastar memiliki tekstur yang lembut dan renyah dan dipadukan dengan rasa manis serta gurih di dalamnya.

Dikutip dari laman Indonesian Chef Association, kue nastar bukan berasal dari Indonesia, melainkan dari Belanda.

Selain itu, kata nastar juga berasal dari bahasa Belanda yaitu dari kata ananas atau nanas dan taartjes atau tart. Kemudian kedua kata tersebut disingkat menjadi nastar. Jadi, nastar merupakan tart dengan isian selai nanas.

Baca juga: Banyak Tersaji Kala Lebaran, Bagaimana Asal-usul Nastar?

2. Kastangel

Kastengel memiliki sebutan asli kaasstengels yang berasal dari bahasa Belanda. Kastangel terdiri dari dua kata, yaitu dari kata kaas (keju) dan stengels (batangan).

Jadi, secara etimologi kastengel berarti kue keju batangan. Adonan kue ini terdiri dari tepung terigu, telur, margarin, dan parutan keju.

Kastengel dulunya disajikan di rumah-rumah pejabat dan pegawai Belanda yang menikahi wanita pribumi atau nyonya-nyonya Belanda yang mengikuti suami mereka bertugas di Hindia Belanda. Merekalah sumber akulturasi tradisi makanan Belanda dengan pribumi.

3. Kue putri salju

Ilustrasi kue putri salju. SHUTTERSTOCK/Rosdaniar Ilustrasi kue putri salju.
Kue kering lain yang jadi kudapan favorit saat Lebaran adalah kue putri salju.

Dilansir dari Kompas.com (29/3/2023), kue putri salju memiliki tekstur yang sedikit lebih padat karena tambahan campuran kacang dan keju dalam adonannya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com