Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Risiko Terkena Serangan Jantung, Apa Saja?

Kompas.com - 19/04/2023, 15:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Aktivitas fisik secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Alkohol

Minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung. Ini juga meningkatkan kadar trigliserida, zat lemak dalam darah yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Wanita tidak boleh minum alkohol lebih dari 1 gelas sehari. Sementara pria seharusnya tidak lebih dari 2 minuman sehari.

Merokok

Penggunaan tembakau meningkatkan risiko penyakit jantung dan serangan jantung. Kondisi ini muncul karena rokok nikotin meningkatkan tekanan darah sementara karbon monoksida dari asap rokok mengurangi jumlah oksigen yang dibawa oleh darah.

Paparan asap rokok juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung terhadap bukan perokok.

Baca juga: 7 Minuman Penurun Kolesterol, Bantu Tubuh Terhindar dari Penyakit Jantung

Masalah kesehatan

Menurut Mayo Clinic, orang yang mengalami masalah kesehatan juga berpotensi terkena serangan jantung. Masalah kesehatan ini seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, obesitas, diabetes.

Tekanan darah tinggi dapat merusak arteri yang menuju ke jantung. Kolesterol jahat akan mempersempit arteri. Selain itu, gula darah tinggi juga meningkatkan risiko serangan jantung.

Sindrom metabolik

Penderita sindrom mengalami hal berikut, yaitu pinggang membesar, tekanan darah tinggi, kolesterol baik rendah, trigliserida tinggi, dan gula darah tinggi.

Memiliki sindrom metabolik membuat orang tersebut dua kali lebih mungkin terkena penyakit jantung dibandingkan orang yang tidak memilikinya.

Riwayat keluarga

Jika memiliki kakek-nenek, orang tua, atau saudara yang mengalami serangan jantung, orang itu mungkin berisiko lebih tinggi terkena kondisi yang sama.

Stres

Stres emosional, seperti kemarahan ekstrim, juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Penggunaan narkotika

Kokain dan amfetamin adalah zat stimulan. Keduanya dapat memicu kejang arteri koroner yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Baca juga: 5 Sayuran yang Sehat untuk Jantung, Bisa Memperpanjang Usia

Riwayat preeklamsia

Ilustrasi ibu hamil yang akan melahirkan. Ilustrasi ibu hamil yang akan melahirkan.
Preeklamsia adalah peningkatan tekanan darah dan kelebihan protein dalam urine yang terjadi saat kehamilan. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah pada ibu hamil. Jika terjadi, maka meningkatkan risiko penyakit jantung seumur hidup.

Kondisi autoimun

Kondisi autoimun, seperti rheumatoid arthritis atau lupus, dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Serangan jantung merupakan kondisi serius yang berpotensi menyebabkan kematian. Untuk menurunkan potensi terkena gangguan ini, ubah perilaku yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Terapkan gaya hidup sehat, berupa pola makan yang menyehatkan jantung, aktif, berhenti merokok, mengelola stres, dan menjaga berat badan yang sehat, untuk membantu mencegah penyakit jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Tren
Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tren
Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Tren
Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Tren
Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Tren
Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Tren
Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com