Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Risiko Terkena Serangan Jantung, Apa Saja?

Kompas.com - 19/04/2023, 15:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung berkurang atau mengalami penyumbatan.

Penyumbatan umumnya terjadi karena penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam arteri jantung.

Kondisi ini menyebabkan otot jantung tidak mendapatkan oksigen. Semakin lama aliran darah terganggu, semakin besar kemungkinan jantung mengalami kerusakan. Akibatnya bahkan jantung akan berhenti berdetak dan mengakibatkan kematian.

Beberapa kondisi kesehatan, gaya hidup, serta usia dan riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Untuk mencegah terkena serangan jantung, berikut faktor risiko serangan jantung.

Baca juga: Serangan Jantung: Pengertian, Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Cara Pencegahan


Usia

Pria berusia 45 tahun ke atas dan wanita berusia 55 tahun ke atas lebih mungkin mengalami serangan jantung daripada pria dan wanita yang lebih muda.

Menurut Heart.org, mayoritas orang yang meninggal karena penyakit jantung berusia 65 tahun atau lebih.

Jenis kelamin

Pria memiliki risiko lebih besar terkena serangan jantung daripada wanita. Mereka umumnya mengalami serangan lebih dulu daripada wanita. Sebaliknya, wanita memiliki risiko terkena serangan jantung lebih kecil daripada pria.

Namun, meski serangan jantung dapat menyerang siapapun, wanita memiliki risiko kematian yang lebih besar akibat kondisi tersebut hanya dalam hitungan beberapa minggu.

Keturunan

Anak dari orang tua dengan penyakit jantung lebih mungkin terkena kondisi yang sama. Tidak hanya faktor keturunan, kelompok ras juga memengaruhi kondisi kesehatannya.

Orang kulit hitam memiliki tingkat tekanan darah tinggi yang lebih parah pada usia muda. Risiko penyakit jantung juga lebih tinggi di antara orang Meksiko Amerika, Indian Amerika, penduduk asli Hawaii, dan beberapa orang Asia Amerika.

Salah satu penyebabnya mungkin karena tingkat obesitas dan diabetes yang lebih tinggi di sana.

Baca juga: Waspada, Kenali 5 Gejala Penyakit Jantung pada Wanita

Pola makan

Ilustrasi makanan berlemak Ilustrasi makanan berlemak
Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), makanan yang kaya akan lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol dapat memengaruhi penyakit jantung.

Selain itu, terlalu banyak garam dalam makanan dapat meningkatkan tekanan darah. Jika dibiarkan, hal-hal tadi akan menyebabkan penggumpalan darah di otak.

Kurang olahraga

Tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup dapat menyebabkan penyakit jantung. Itu karena tubuh justru akan mengalami obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

Halaman:

Terkini Lainnya

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Tren
Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tren
Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Tren
Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Tren
Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Tren
Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Tren
Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Tren
Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Tren
Ini Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku mulai 1 Juni 2024

Ini Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku mulai 1 Juni 2024

Tren
Cara Cek Saldo Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan lewat Aplikasi Jamsostek Mobile

Cara Cek Saldo Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan lewat Aplikasi Jamsostek Mobile

Tren
Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Juni 2024

Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Juni 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com