KOMPAS.com - Serangan jantung atau penyakit jantung adalah kondisi yang terjadi ketika bagian otot jantung tidak mendapatkan cukup darah.
Hal tersebut disebabkan karena aliran darah ke jantung berkurang atau bahkan tersumbat akibat penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam arteri jantung (koroner).
Coronary Artery Disease (CAD) adalah penyebab utama serangan jantung yang memberikan rasa tidak nyaman di bagian tengah atau kiri dada yang berlangsung selama lebih dari beberapa menit.
Baca juga: 5 Buah yang Sehat untuk Jantung, Apa Saja?
Dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), gejala utama penyakit jantung adalah sebagai berikut:
Gejala serangan jantung lainnya bisa termasuk kelelahan yang tidak biasa atau tidak dapat dijelaskan hingga mual atau muntah. Wanita lebih cenderung memiliki gejala ini.
Baca juga: 8 Tanda Serangan Jantung yang Tidak Bisa Disepelekan
Sama seperti yang terjadi pada pria, gejala serangan jantung pada wanita yang paling umum adalah nyeri dada (angina) atau rasa tidak nyaman.
Tetapi wanita mungkin mengalami gejala lain yang biasanya tidak begitu terkait dengan serangan jantung, seperti sesak napas, mual/muntah, dan nyeri punggung atau rahang.
Dilansir dari American Heart Association, berikut adalah gejala serangan jantung pada wanita:
Baca juga: Bisa Berbahaya, Ini 3 Jenis Buah yang Harus Dibatasi Penderita Penyakit Jantung
Penyakit jantung sebagian besar dapat dicegah. Berikut beberapa tips untuk mencegah penyakit jantung:
Satu tahun setelah berhenti merokok, seseorang akan mampu mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner sebesar 50 persen.
Jadwalkan pemeriksaan rutin dengan dokter pribadi untuk mempelajari risiko penyakit jantung Anda.
Baca juga: 6 Jenis Batuk yang Bisa Jadi Gejala Penyakit Jantung
Targetkan setidaknya 150 menit seminggu untuk aktivitas aerobik intensitas sedang, seperti jalan cepat, atau 75 menit aktivitas aerobik berat, seperti jogging. Anda juga bisa mengombinasikan keduanya.
Selain itu, penting juga untuk memasukkan aktivitas penguatan otot intensitas sedang hingga tinggi, seperti latihan ketahanan atau beban, setidaknya dua kali seminggu.
Kondisi tertentu, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes, dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Pastikan untuk mengelola kondisi kesehatan tersebut dengan baik.
Tanyakan kepada dokter atau periksakan diri ke rumah sakit, seberapa sering Anda perlu melakukan pemeriksaan kesehatan jantung.