KOMPAS.com - Masjid Baitussalam atau lebih dikenal dengan Masjid Saka Tunggal di Desa Cikakak, Wangon, Banyumas, Jawa Tengah disebut sebagai masjid tertua di Indonesia.
Harian Kompas, 20 Juni 2017 memberitakan, Masjid Saka Tunggal didirikan pada 1522 Masehi oleh Kiai Toleh atau Mbah Mustolih, seorang tokoh penyebar Islam di wilayah setempat.
Peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma, Purwokerto, Wita Widyanandini mencatat, angka tahun 1522 Masehi didapat dari hasil konversi angka tahun 1288 Hijriah yang ditemukan di masjid tersebut.
Baca juga: Mengintip Mobil Pertama di Indonesia, Punya Siapa?
Dinamakan Masjid "Saka Tunggal" karena masjid ini hanya memiliki satu saka atau tiang penyangga sebagai kolom struktur setinggi 5 meter.
Tiang penyangga itu dipenuhi ukiran bunga dan tanaman, sertia dilindungi kaca.
Saka tunggal disebut sebagai simbol dari ajaran tauhid atau monoteisme.
"Filosofi saka tunggal adalah manunggalnya manusia dengan Sang Pencipta. Manusia menghormati Sang Pencipta yang menciptakan manusia untuk berbuat hal-hal baik," kata mantan juru kunci Masjid Saka Tunggal, Subagyo.
Lihat postingan ini di Instagram
Pada ujung saka, terdapat empat sayap kayu yang disebut empat kiblat lima pancer, yaitu menunjuk empat arah mata angin dan satu pusat menunjuk ke atas.
Menurut Subagyo, ini berarti manusia harus memiliki pedoman dalam menjalani kehidupan.
Masjid Saka Tunggal berukuran 15x17 meter, dan terletak 300 meter dari permukiman terdekat serta menjadi pusat kegiatan sosial warga setempat.
Masjid yang berada di kaki bukit Cikakak ini menyimpan cerita, sejarah, dan mitos terkait kehidupan penganut Islam Aboge.
Baca juga: Mengintip ATM Pertama di Indonesia, Siapa Pemiliknya?