Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Mengisi Kaleng Khong Guan Saat Lebaran, Bagaimana Sejarah Rengginang?

Kompas.com - 18/04/2023, 14:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com  - Masyarakat Indonesia kerap memanfaatkan kaleng bekas biskuit untuk wadah makanan atau benda tertentu.

Hal serupa juga terjadi pada kaleng merah Khong Guan yang menjadi "tempat favorit" rengginang saat hari raya Idul Fitri.

Kebiasaan mengisi kaleng Khong Guan dengan rengginang bahkan disebut khas Lebaran oleh warganet.

Seperti beberapa warganet Twitter yang menanggapi twit berisi "Roti kaleng lebaran terenak", pada Senin (17/4/2023).

"Khong huan dgn isian cita rasa rengginang yg otentik," tulis salah satu warganet.

"Karna aku suka plot twist, aku pilih Khong guan isi rengginang, karena itu adalah sebuah plot twist of the century," kata warganet lain.

"Kaleng khong guan isi rengginang paling enak," timpal pengguna lain.

Kerap mengisi kaleng Khong Guan saat Lebaran, lantas, bagaimana asal usul rengginang?

Baca juga: Disebut Duduki Kasta Tertinggi Camilan Lebaran, Siapa Pemilik Khong Guan?


Asal usul rengginang

Merujuk penelitian berjudul Analisis Pendapatan pada Usaha Rengginang (2014) karya Rizki Yani, rengginang adalah sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari nasi atau beras ketan kering.

Makanan ini merupakan salah satu hidangan khas Nusantara yang sudah dikonsumsi sebagai camilan sejak lama.

Mulanya, rengginang terbuat dari sisa nasi atau beras ketan yang tidak habis. Daripada terbuang sia-sia, sisa nasi ini kemudian dikeringkan, dijemur, dan digoreng, sehingga menjadi sejenis kerupuk.

Kini, makanan yang gurih dan renyah ini telah menjelma menjadi camilan autentik Indonesia yang tidak hanya mengandalkan sisa nasi sebagai bahan utamanya.

Tak hanya murni nasi atau beras ketan, dalam pembuatannya, ada juga yang menambahkan campuran udang, ebi, atau terasi untuk menambah cita rasa rengginang.

Dikutip dari laman Taste Atlas, rengginang bisa memiliki bentuk tidak beraturan, tetapi umumnya berbentuk bundar.

Kerupuk beras jenis ini juga berbeda dengan kebanyakan kerupuk beras, karena butiran beras atau nasinya masih terlihat sangat jelas.

Baca juga: Sejarah, Arti Khong Guan dan Alasan Tidak Ada Ayah di Gambar Kalengnya

Filosofi rengginang, persatuan dan kemakmuran

Di Jawa, rengginang disebut juga dengan intip yang berarti kerak nasi.

Kendati begitu, intip identik dengan ukuran lebih besar karena dicetak di atas dandang atau periuk penanak nasi.

Adapun di balik rasanya yang gurih, renyah, dan enak, rengginang menyimpan sebuah filosofi mendalam.

Dilansir dari laman Bobo, rengginang diartikan sebagai simbol persatuan. Sebab, makanan ini tersusun dari butiran beras atau beras ketan yang saling berhimpitan menjadi satu.

Butiran yang menyusun rengginang, saling menyatu dan tidak mudah terpecah belah.

Selain itu, rengginang juga menjadi simbol kemakmuran, lantaran bahan dasarnya terbuat dari nasi atau beras ketan yang merupakan makanan pokok bangsa Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com