Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lebaran 2023, Berikut Gerbang Tol yang Rawan Macet

Kompas.com - 16/04/2023, 15:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Arus mudik Lebaran 2023 sudah dimulai. Sebagai antisipasi, pemerintah telah menyiapkan berbagai upaya agar mudik tahun ini berjalan lancar.

Pasalnya, 123 juta orang atau hampir setengah populasi Indonesia diprediksi akan mudik tahun ini.

Pemerintah memperkirakan, puncak arus mudik akan terjadi pada H-1 lebaran atau tepat pada Jumat (21/4/2023).

Namun, peningkatan perjalanan pada arus mudik tahun ini diprediksi mulai meningkat pada H-3 lebaran, Rabu (19/4/2023).

Baca juga: Rute dan Tarif Jalan Tol Trans Jawa untuk Lebaran 2023

Titik kemacetan di gerbang tol

Bagi Anda yang akan mudik dengan tujuan ke wilayah Jawa, catat beberapa titik kemacetan di gerbang tol berikut, dikutip dari laman Kementerian Perhubungan:

  • GT Cikupa
  • GT Merak
  • GT Halim
  • GT Cikunir 2-6
  • GT Cikampek Utama
  • GT Kali Hurip Utama
  • GT Palimanan
  • GT Cileunyi
  • GT Padalarang
  • GT Pasteur Ciawi
  • GT Pejagan
  • GT Brebes
  • GT Pemalang
  • GT Kalikangkung
  • GT Krapyak
  • GT Banyumanik
  • GT Kejapanan
  • GT Singosari
  • GT Pandaan
  • GT Sidoarjo 2
  • GT Porong Sidoarjo
  • GT Gunung Sari

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Penerapan Arus Mudik Lebaran One Way, Contraflow, dan Ganjil Genap 2023


Rekayasa lalu lintas mudik Lebaran 2023

Pihak kepolisian juga akan memberlakukan sejumlah rekayasa lalu lintas untuk menghadapi mudik Lebaran 2023 di tol Trans Jawa.

Tiga rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan adalah one way, contraflow, dan ganjil genap.

Untuk one way, akan diterapkan di Tol Cipali sampai dengan Km 414 Kalikangkung, sementara contraflow di Tol Jakarta-Cikampek Km47 hingga Km 72.

Berikut jadwalnya:

18 April 2023

  • Km 47 - Km 72: pukul 14.00 WIB-24.00 WIB
  • Km 72 - Km 414: pukul 14.00 WIB-24.00 WIB

19-21 April 2023

  • Km 47 - Km 72: pukul 08.00 WIB-24.00 WIB
  • Km 72 - Km 414: pukul 14.00 WIB-24.00 WIB

Baca juga: Jadwal One Way dan Contraflow Mudik Lebaran 2023 di Tol Trans-Jawa

Pembatasan angkutan barang

Suasana Gerbang Tol Kalikangkung Semarang H-7 lebaranKOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf Suasana Gerbang Tol Kalikangkung Semarang H-7 lebaran

Sementara ganjil genap, akan diberlakukan serentak mulai dari Km 47 (Karawang Barat) hingga Km 414 (Gerbang Tol Kalikangkung) dengan jadwal yang sama.

Dirjen Hubdat Kemenhub Hendro Sugiatno mengatakan, penerapan rekayasa lalu lintas di jalan tol tersebut untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas orang selama masa Lebaran 2023, mengacu dari hasil kajian.

"Rekayasa lalu lintas di titik–titik rawan kemacetan dilakukan demi menjamin keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas Angkutan Lebaran," ujarnya.

Baca juga: Rute dan Tarif Jalan Tol Trans Jawa untuk Lebaran 2023

Dengan begitu, penggunaan dan pergerakan lalu lintas pada ruas jalan nasional akan optimal.

Pemerintah juga telah menerbitkan SKB/48/IV/2023, 05/PKS/Db/2023 untuk pengaturan lalu lintas mudik Lebaran 2023.

Keputusan bersama tersebut ditandatangani oleh Dirjen Hubdat Hendro Sugiatno, Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi, dan Dirjen Bina Marga Heidy Rahadian.

Salah satu pengaturan lali lintas lain yang disiapkan adalah pembatasan angkutan barang.

Pengaturan pembatasan operasional angkutan barang ini diberlakukan pada ruas jalan tol dan non-tol mulai Senin (17/4/2023) pukul 16.00 sampai dengan Jumat (21/4/2023) pukul 24.00 waktu setempat.

Baca juga: Jadwal dan Cara Tukar Uang Baru di BI, BRI, Mandiri, BCA, BSI, dan BNI untuk Lebaran 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com