Namun, kurang dari tiga jam kemudian, Jessop telah terapung-apung di atas sekoci dan menyaksikan kapal besar tempatnya bekerja menghilang ditelan Atlantik Utara yang gelap dan dingin.
Meski mengalami dua kecelakaan kapal hebat, Jessop terus bekerja di atas laut. Sayangnya, kecelakaan kembali terjadi saat dirinya bekerja di Britannic.
Pagi hari pada 21 November 1916, Britannic menabrak ranjau yang ditanam oleh U-boat Jerman. Kapal besar itu pun mengalami kerusakan besar dan tenggelam dengan cepat, akan tetapi Jessop sekali lagi berhasil selamat.
Baca juga: Kisah Kucing-kucing Angkatan Laut, Jadi Peramal Cuaca hingga Penjaga Pasokan Pangan
Bukan hanya manusia, beberapa anjing juga berhasil selamat dari maut di Samudera Atlantik pada 1912 silam.
Dikutip dari laman American Kennel Club, hewan peliharaan milik penumpang kelas satu ini beristirahat di kandang yang terletak di geladak Titanic.
Mereka juga tak jarang turut serta mendiami kabin bersama pemiliknya. Anjing di dalam kabin inilah yang kemudian berhasil selamat dari tenggelamnya kapal.
Sejumlah tiga anjing yang selamat dari maut tercatat memiliki kesamaan, yakni tinggal di dalam kabin dan berukuran kecil.
Mereka dibungkus selimut dan diselingkapkan di bawah mantel untuk turut bersama sang pemilik naik ke atas sekoci.
Adapun tiga anjing tersebut, yakni: