Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Seorang Atlet Hidup 500 Hari di Dalam Gua, Kesal Saat Dijemput

Kompas.com - 15/04/2023, 13:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.comBeatriz Flamini, seorang atlet olahraga ekstrem Spanyol keluar dari gua setelah menghabiskan 500 hari tanpa ada kontak dengan manusia lain.

Ia memasuki gua yang diketahui berada di dekat Kota Granada itu semenjak penularan Covid-19 masih tinggi di seluruh dunia, tepatnya pada 20 November 2021.

Ia keluar pada Jumat (14/4/2023) pukul 09.00 waktu setempat.

Baca juga: [HOAKS] Ada Emas di Gua Toa Putri, Deli Serdang

Dikutip dari Guardian, Flamini memasuki gua saat masih berusia 48 tahun dan menghabiskan waktunya di gua sedalam 70 meter.

Ia melakukannya karena bertekad untuk mempelajari lebih lanjut mengenai bagaimana pikiran dan tubuh manusia dapat menghadapi kesunyian dan kekurangan yang ekstrem.

Itu adalah bagian dari penelitian yang dipantau secara ketat oleh tim ilmuwan dari universitas Almeria, Granada, dan Murcia.

Pemantauan dilakukan menggunakan teknologi perpesanan khusus dan terbatas yang disediakan oleh tim ilmuwan.

Dia juga diawasi oleh sekelompok psikolog, pelatih fisik, dan ahli speleologi (spesialis studi dalam gua), namun tidak melakukan kontak sama sekali dengan Flamini.

Atlet yang berasal dari Madrid itu dianggap sudah memecahkan rekor dunia waktu terlama orang telah menghabiskan waktu sendirian di dalam gua.

Baca juga: Kisah Evakuasi 13 Anggota Klub Wild Boars dari Gua Tham Luang Thailand

Kegiatan di dalam gua

Saat menghabiskan waktunya di gua tersebut, ia melakukan kegiatan menggambar, merajut topi wol, dan berolahraga.

Ia juga sudah membaca sebanyak 60 buku dan menghabiskan sekitar 1.000 liter air, menurut tim pendukung.

Selain itu, ia juga dibekali dua kamera action untuk merekam pengalamannya selama di gua untuk dijadikan film dokumenter.

Dia mengungkapkan telah lupa sudah berapa lama dirinya dia gua setelah hari ke-65.

Terdapat saat-saat yang menurutnya sulit, salah satunya saat ia diserbu oleh gerombolan lalat.

“Ada invasi lalat. Mereka masuk, mereka meletakkan larva mereka dan saya tidak mengendalikannya sehingga saya tiba-tiba diselimuti oleh lalat,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com