KOMPAS.com - Penyakit asma dan asam lambung sering kali dialami seseorang pada waktu yang bersamaan.
Meski tidak diketahui alasan pastinya, namun diketahui bahwa asam lambung dapat memperburuk asma dan sebaliknya asma juga dapat memperburuk kondisi asam lambung.
Terutama jika Anda menderita asam lambung kronis atau gastroesophageal reflux disease (GERD).
Baca juga: 9 Penyebab Penyakit Asma Anak yang Jarang Disadari
Asma adalah penyakit ditandai dengan sesak akibat peradangan dan penyempitan pada saluran napas.
Dilansir dari laman NHS, orang dengan asma diketahui mengalami pembengkakan (radang) dan saluran udara ‘sensitif’ yang menjadi sempit.
Penyempitan saluran udara tersebut akibat tersumbat oleh lendir yang lengket sebagai respons terhadap pemicu tertentu.
Sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena asma misalnya memiliki kondisi alergi, menderita bronkiolitis, hingga riwayat keluarga asma atau kondisi atopik.
Asma dapat menyerang siapapun tanpa memandang usia. Namun seringnya dimulai pada masa kanak-kanak, meski dalam beberapa kasus asma pertama kali muncul saat dewasa.
Baca juga: Bisakah Asam Lambung Menyebabkan Kematian?
Asam lambung atau acid reflux adalah kondisi di mana seseorang akan merasakan mulas hingga rasa panas di dada.
Dilansir dari Medical News Today, asam lambung menyebabkan mulas dan sensasi terbakar akibat sebagian kandungan asam lambung naik ke kerongkongan.
Ketika mengalami gejala asam lambung yang parah dan terlalu sering, bisa jadi merupakan tanda GERD atau kondisi asam lambung kronis.
Gejala utama saat mengalami asam lambung adalah rasa mulas yang akrab kita sebut sakit maag, serta rasa asam yang tidak enak di mulut akibat asam lambung.
Gejala asam lambung sering kali semakin parah setelah makan, saat berbaring, atau saat membungkuk.
Baca juga: Apakah Asam Lambung adalah Penyakit Genetik? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Asma dan asam lambung dapat terjadi bersamaan, baik pada anak-anak maupun pada orang dewasa.